Bab Enam Belas

7.6K 683 213
                                    

Terima kasih buat kalian yang mau bertahan sampai sekarang untuk mengikuti cerita ini.

Maaf kalau tulisanku tidak bisa menyenangkan banyak orang.

Aku hanya menulis apa yang ingin aku tulis, dengan alur yang aku suka. Syukur-syukur kalau kalian juga ikut suka hehe.

Kalau kalian lelah untuk mengikuti cerita ini, aku juga tidak bisa memaksa kalian untuk bertahan..

Dan cerita ini baru setengah perjalanan. Entah endingnya juga belum ada tanda-tanda di sini.

Jadi kuharap, kalian bisa menikmati tulisan sederhana ini, aku tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari kalian, yang penting kalian senang, aku juga ikut senang. Kalau kalian tidak senang juga tidak apa-apa, setidaknya ada hatiku yang masih senang.

Udah ya bacotannya.

Mari lanjut ke ceritanya.

Happy reading.

***

Waktu terus berjalan hubungan Ara dan Devan ternyata sudah berjalan setahun. Selama setahun belakangan ini, Devan dan Ara tetap mempertahankan hubungan mereka, tentu saja sering terjadi perdebatan karena rasa cemburu Ara yang terlalu berlebihan.

Kadang Devan berpikir ia mendapatkan pasangam seperti itu karena kualat yang terus mengejek Deven. Ia hanya berdoa semoga Ara tidak separah Marischa, istri Deven.

Hubungan Ara dengan Ratu juga sudah perlahan dekat, walau Ara masih memiliki sifat cemburu yang kadang tidak beralasan, tetapi itu bukan alasan Ara dan Devan untuk berpisah. Demi menjaga hubungannya dengan Devan tetap harmonis, ia tidak akan memperlihatkan rasa kesalnya kepada Ratu.

Sekarang Ratu sudah punya brand online shop sendiri yang diberi nama Ratu's Style dan sudah memiliki cabang reseller hampir seluruh Indonesia, yang awal dapat modal dari Devan, sekarang sudah semakin berkembang dangan usaha, doa, dan kegigihan Ratu. Dia juga sekarang sudah berada di kelas 11 akselerasi, yang artinya ia tidak hanya mempelajari mata pelajaran kelas 11, tetapi juga kelas 12. Impiannya ikut program akselerasi sudah ia dapatkan. Ratu juga termasuk murid berprestasi yang mengharumkan nama sekolahnya.

Juga hari ini adalah hari wisudanya Ara. Dan satu minggu lagi adalah hari pernikahan Devan dan Ara, mereka sudah mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari.

Ara tidak menyangka sebentar lagi ia akan menjadi nyonya Devan, begitu pun dengan Devan, siapa sangka ternyata garis takdir yang menyatukan mereka.

Ratu membuka aplikasi instagramnya, ternyata ada direct massage dari akun ibu tirinya. Setahun belakangan ini Ratu benar-benar lost contact dengan ayahnya yang di Kalimantan, setiap kali Ratu menghubungi mesti tidak aktif, dan ayahnya juga tidak pernah mengirimkan uang.

Ratu, apa kabar? Maaf saya baru hubungi kamu, saya cuma mau kasih tahu, ayahmu satu tahun terakhir sakit stroke, dan minggu kemarin meninggal.

Ratu membaca deretan huruf itu dengan hati yang terasa nyeri, ia tidak menyangka ternyata ayahnya selama ini sakit, dan tidak ada satupun yang menghubunginya.

Ratu menangis dalam kesendiriannya, napasnya tercekat, air matanya tak henti mengalir, meskipun Ratu tidak pernah bertemu lagi dengan ayahnya, tetapi ia masih sayang kepada pria itu.

Bahkan di detik-detik terakhir hidupnya, Ratu tidak bisa melihat wajah ayahnya.

"Papa... Maafin Ratu..."

Ratu pun keluar dari indekosnya, ia berniat untuk mendatangi ibunya, ini sudah setahun, mungkin keadaan sudah berubah, ayah tirinya tidak sejahat dulu atau ibunya masih menyayanginya.

SAVIOR (END)Where stories live. Discover now