Bab Dua Puluh Tiga

7K 762 360
                                    

TRIPLE UPDATE. SENENG ENGGAK?

KOMEN JANGAN LUPA.

HAPPY READING.

***

Kembali patah hati membuat Devan semakin galau, padahal ia baru merasakan yang namanya indahnya jatuh cinta, benar kata orang kalau kebahagiaan sangat dekat dengan kesedihan.

Jangan terlalu bahagia, nanti kamu akan sedih. Begitulah nasihat mendiang neneknya dulu.

Sekarang Devan berdiri di balkon kamaranya, sambil menatap langit yang semakin gelap. Ia hari ini tidak ke kantor karena efek patah hati membuat dia jadi malas ngapa-ngapain.

Bahkan, hari ini belum ada makanan dan minuman yang masuk ke perutnya.

Berkali-kali Devan menghubungi Ratu tetapi tidak pernah dibalas, Devan ke indekos tidak pernah digubris, sampai menemui di sekolahannya juga Ratu enggan menatap.

Masak masak sendiri
Makan makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidurpun sendiri

Sebuah lagu tak asing yang sering diputar oleh kakeknya zaman dulu kini terngiang di telinga Devan. Lagu itu seakan menyindir dirinya.

Cinta aku tak punya
Kekasihpun tiada
Semuanya tlah pergi tak tahu kemana
Hidup terasa kaku bagaikan angka satu
Meranalah kini merana

Di zaman milenial seperti ini masih ada yang mendengarkan lagu dangdut seperti itu. Devan semakin penasaran di mana sumber lagu yang benar-benar menyindirnya itu.

Masak masak sendiri
Makan makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidurpun sendiri

Lagu itu benar-benar menyindir kejomloan seorang Devan Mahendra, akhirnya dia pun berjalan mencari sumber suara. Devan rasa lagu itu berasal di ruang tamunya. Benar-benar seram karena di apartemen ini tidak ada orang lain selain dirinya.

Aduh .... du dududu ooo
Ingin rasanya diriku
Bercinta seperti dulu
Tapi ku takut gagal lagi

Betapa terkejutnya Devan karena melihat orang-orang sudah ramai di ruang tamunya bersamaan dengan lagu yang berjudul angka satu itu yang berakhir.

Devan masih tidak bisa mencerna mengapa di sini ada Andre, Kinan, Kejora, Kennard, dan... Ratu.

"Kalian kok bisa ada di sini?" tanya Devan yang masih bingung. "Dan kenapa lagu itu diputar?"

"Pertama, password pintu apartemen ini masih sama. Kedua, karena lagu itu cocok buat bujangan seperti Kak Dev," jawab Kejora.

Devan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ini maksudnya apa?"

"IT'S A PRANK!" ujar semua yang ada di situ kecuali Devan.

Kinan pun menjelaskan. "Kemarin itu kami bikin drama enggak restui hubungan kalian, sebenarnya sebelum kamu kenalin Ratu, kami udah tahu kalau kalian pacaran karena sering lihat story WhatsApp kamu yang isinya Ratu terus. Akhirnya kami punya ide untuk kerjain kamu!"

"Dasar bucin!" sindir Kejora.

"Terus Ratu juga sekongkol?" tanya Devan.

Ratu menggeleng. "Awalnya aku juga kena tipu, tapi tahunya pas di jalan pulang dari rumah Nelvan semalam, aku pinjam HP dia buat buka instagram karena aku malas nyalain HP sendiri, ternyata ada DM dari Kak Kejora yang jelasin semuanya, akhirnya aku juga ikut kerjain Kak Dev."

Devan mengacak rambutnya kesal, jadi dia yang sudah stres memikirkan hubungannya dengan Ratu, ternyata dirinya hanya di-prank oleh mereka.

"ASTAGA!" Devan menghela napas frustasi. "Benar-benar, ya! Aku udah stres, eh ternyata malah prank!"

SAVIOR (END)Where stories live. Discover now