4

479 23 0
                                    

Setelah berganti pakaian Tasya keluar kamar, dirinya melangkah ke dapur karena terdengar suara gaduh dari sana.

"Gak ada mukena ya?" tanya Tasya saat dirinya menemukan Galih sedang sibuk di dapur.

"Ke masjid aja, gw selesaiin ini dulu" ucap Galih.

"Tapi masih hujan" ucap Tasya.

"Kan ada payung, lagipula deket kok" balas Galih.

Tasya tidak menanggapi, dirinya duduk di kursi meja makan.

"Gak kesepian tinggal disini sendiri?" tanya Tasya.

"Ya mau gimana lagi" jawab Galih.

"Kapan mau nikahin Dwi?" tanya Tasya lagi.

"Nyiapin materi dulu, biar bisa bahagiain dia lahir batin" jawab Galih.

"Udah hampir setahun ya kalian?" tanya Tasya tanpa bosan.

"Hm" jawab Galih.

Beberapa menit kemudian Galih selesai, ia pun pergi ke kamar untuk berganti pakaian, sementara Tasya menunggu di ruang tamu.

Tak lama Galih keluar.

"Yuk" ajak Galih.

Tasya pangling melihat pria itu.

"Kenapa?" tanya Galih melihat Tasya yang memandang nya berbeda.

"Kelihatan beda aja" jawab Tasya, dirinya berdiri, Galih mengambil payung yang berada di sudut ruang tamu, kemudian mereka pun keluar rumah.

"Awas nanti suka sama gw" ucap Galih saat mereka berjalan beriringan.

"Idih, lo bukan tipe gw" balas Tasya cepat.

Galih hanya tertawa pelan.

Tak lama mereka sampai di masjid.

"Mas Galih" sapa pria berkulit sawo matang dan sudah terlihat tua kepada Galih saat pria itu dan Tasya baru masuk pelataran masjid.

"Pak Asman" balas Galih tersenyum.

"Sama istrinya ya mas?" tanya nya.

Galih terkejut begitu pula Tasya.

"Bukan pak" balas Tasya.

"Calon istri?" tanya pria tua itu lagi.

Saat Tasya ingin menjawab lagi, Galih menahan nya.

"Kita masuk duluan pak, permisi" ucap Galih sopan sembari tersenyum, lalu mereka pun masuk.

"Gih sana ke staf cewek" ucap Galih.

"Sebel banget gw, tadi di kira pacar sama tukang es, sekarang istri" dumel Tasya.

"Gak baik di masjid BT begitu, udah sana masuk" ucap Galih.

"Lo lagi, kenapa gak bilang bukan, malah diem" ucap Tasya.

"Gak akan pernah abis kalo di ladenin" balas Galih.

Tanpa merespon Tasya masuk ke tempat sholat bagian perempuan, sementara Galih ke bagian laki-laki.

Selepas isya jama'ah pun berhamburan keluar, begitu pula Galih dan Tasya.

"Hujan nya udah agak reda" ucap Tasya.

"Tapi masih ada kilat+gluduk" balas Galih.

"Nanti gw naik taksi online aja" ucap Tasya, mereka mulai berjalan beriringan untuk kembali ke rumah.

"Makan dulu, gw udah panasin lauk tadi" ucap Galih.

"Gak deh, gak mau ngerepotin" balas Tasya.

"Kaya sama siapa aja, pokoknya makan dulu" ucap Galih.

between me, you and himWhere stories live. Discover now