6

450 23 1
                                    

Saat sudah sampai di rumah Tasya, Galih dan Tasya terkejut karena ada mobil Dwi disitu.

"Itu kan mobilnya Dwi" ucap Galih.

"Iya, ngapain dia disini?" tanya Tasya.

"Coba kita lihat" ucap Galih, mereka berdua pun turun dan masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum" ucap Tasya dan Galih bersamaan.

"Walaikum'salam" balas semua orang yang berada di dalam rumah.

"Itu mereka tante" ucap Dwi yang sedang duduk di soffa, ia berhadapan dengan kedua orang tua Tasya.

"Gw cariin lo kemana-mana, teryata disini" ucap Tasya kepada Dwi.

Tasya langsung duduk di samping Dwi sementara Galih tetap berdiri.

"Tasya, jelasin kemana kamu tadi malem" ucap ayah Tasya.

"Nginep di rumah temen, kan aku udah bilang" jawab Tasya tanpa rasa bersalah.

"Laki-laki ini temen kamu?, pacarnya Dwi" ucap nya tajam.

Tasya terkejut, sepertinya dwi sudah bercerita tentang kesalahpahaman mereka beberapa waktu lalu.

"Dwi udah cerita semuanya" ucap ibunda dari Tasya.

Benar dugaan Tasya.

"Aku bisa jelasin" ucap Tasya, ia mulai panik karena takut orang tuanya juga salah paham.

"Semua udah jelas Tasya" ucap sang ayah lantang.

"Enggak, kalian salah paham" balas Tasya sembari menggelengkan kepalanya.

"Ayah kecewa sama kamu" ucap nya pelan.

"Dengerin aku dulu" ucap Tasya.

"Saya dan anak om enggak berbuat apa-apa, Tasya nginep di rumah saya karna tadi malem hujan deras, gak mungkin saya membiarkan Tasya pulang, dia teman pacar saya, itu artinya dia juga teman saya" jelas Galih.

"Iya kami ketemu di caffe kemaren sore dan kami ke pasar malem bareng yang berujung hujan, kebetulan rumah kak Galih deket dari situ dan aku mutusin buat mampir" timpal Tasya.

"Kenapa lo gak kasih tau gw?" tanya Dwi.

"Aku yang larang Tasya ngasih tau kamu, aku takut kamu salah paham" ucap Galih.

"Takut aku salah paham atau kamu mau ngambil kesempatan?" tanya Dwi tajam kepada Galih.

"Aku gak apa-apain Tasya Wi, percaya sama aku" balas Galih, dirinya berusaha sabar.

"Kalian harus menikah" ucap ayah Tasya tiba-tiba.

Galih dan Tasya sama-sama terkejut mendengar nya.

"Ayah" ucap Tasya.

"Tolong percaya sama saya om" ucap Galih.

Ayahanda Tasya mendekati Galih dan menatap nya tajam.

"Kalau kamu laki-laki gentle, cepat nikahi anak saya, tanggung jawab atas apa yang kamu lakukan" ucap nya tegas.

"Kak Galih gak harus bertanggung jawab atas apa-apa ayah, percaya sama aku, aku cuma numpang tidur di rumahnya" ucap Tasya.

"Diam kamu" bentak Irwan pada putrinya.

Tasya terkejut karena sang ayah membentaknya, ini baru pertama kali terjadi.

"Ayah sabar" ucap Yanti sang istri.

Tanpa mengatakan apapun Tasya pergi ke kamarnya, sementara Dwi menatap Tasya kecewa, walau ia kecewa dirinya tak ingin Tasya mengalami hal buruk, Dwi rela jika harus melepas Galih untuk Tasya.

between me, you and himWhere stories live. Discover now