27

281 17 0
                                    

Dwi sudah pulang 1 jam yang lalu, Galih juga telah membersihkan meja makan, Tasya sangat bersyukur pertemanan mereka kembali seperti semula, walau tidak dengan keadaan.

"Minum nih" ucap Galih sembari memberikan segelas air putih dan vitamin yang di resepkan oleh dokter.

Tasya pun menerima nya.

"Makasih" ucap Tasya, lalu ia meminum vitamin tersebut.

Setelah Tasya meminum nya Galih mengambil alih gelas di tangan Tasya kemudian melangkah menuju wastafel dan menyuci gelas itu disana.

"Kakak denger pembicaraan gw sama Dwi tadi?" tanya Tasya.

"Gak, pembicaraan apa emang?" tanya Galih balik.

Tasya tak percaya, jarak antara meja makan dan dapur itu dekat, jadi tak mungkin Galih tidak mendengar.

Setelah mencuci gelas Galih duduk di samping Tasya.

"Kasih gw waktu ya" ucap Tasya tiba-tiba.

"Waktu buat?" Tanya Galih.

"Tentang nerima ini semua" ucap Tasya.

"Tidur, udah malem" ucap Galih, dirinya tidak menggubris ucap Tasya, pria itu berjalan menuju kamar.

Tasya berdiri lalu mengikuti Galih dari belakang.

"Kak, semua itu butuh proses" ucap Tasya sembari berjalan.

"Hm terserah" balas Galih.

"Masa iya kakak gak kasih gw waktu" ucap Tasya.

"Bisa gak usah di bahas" pinta Galih.

"Tapi kak" elak Tasya.

"Jangan keseringan ngelawan suami" ucap Galih.

"Gw gak maksud ngelawan" ucap Tasya.

"Turutin mau gw" ucap Galih.

Tasya langsung diam.

Sampai di kamar Galih langsung berbaring, sementara Tasya duduk di atas tempat tidur dan mengambil ponsel di atas laci samping tempat tidur.

Galih melihat Tasya sibuk dengan gawai, wanita itu memang tidak pernah berubah, dari dulu Tasya benar-benar tipe orang yang tidak peka.

"Deadline lo hari ini belum kelar?" tanya Galih.

"Sedikit lagi" jawab Tasya.

"Gw kasih waktu 30 menit terus taroh hp nya" ucap Galih.

"Iya" balas Tasya, dirinya tak ingin banyak membantah.

Galih tidak merespon, ia memejamkan mata tapi tidak tidur, dirinya, menunggu Tasya, sementara Tasya telah menyelesaikan tugasnya sebelum30 menit, setelah selesai ia pun menaruh ponselnya di atas laci dan ikut berbaring di sisi Galih.

Merasa Tasya sudah berbaring di sisinya, Galih langsung menghadap ke arah istrinya kemudian memeluknya dari samping.

Tasya membalas pelukan tersebut kemudian menyadarkan kepalanya di dada Galih.

Galih mencium aroma tubuh Tasya, aroma istrinya ini memang selalu membangkitkan gairah nya.

Tanpa bicara Galih mendidih tubuh Tasya kemudian memangut bibirnya, Tasya membalas ciuman itu, seketika mereka pun bercumbu liar, beberapa saat kemudian Galih mulai menanggalkan pakaian nya lalu dirinya juga menanggalkan pakaian Tasya.

Galih mencumbu seluruh bagian tubuh Tasya, ia juga bermain di inti Tasya dengan mulutnya, beberapa saat kemudian begitu banyak cairan keluar dari inti istrinya itu dan Galih menelan nya.

between me, you and himWhere stories live. Discover now