8

434 20 0
                                    

Hari sudah sangat malam, Galih dan Tasya pun pamit pada semua keluarga mereka.

"Jagain Tasya ya" ucap Arka, kakak Tasya pada Galih.

Galih hanya mengangguk.

"Makasih udah nikahin Tasya" ucap Arka lagi.

"Kita gak ngapa-ngapain waktu itu, kak Arka juga gak percaya sama aku?" tanya Tasya.

"Iya kakak percaya, pernikahan ini buat nenangin orang tua kita aja yang udah terlanjur gak percaya sama kalian" jawab Arka.

"Pernikahan bukan permainan mas" ucap Galih.

"Gw tau dan gw juga berharap kalian bersama selamanya" ucap Arka.

"Kak Galih punya Dwi" ucap Tasya cepat.

Arka menatap sang adik.

"Hubungan mereka harus selesai" ucap Arka.

"Gak, aku bukan perusak hubungan orang" balas Tasya.

"Dwi yang memulai semua ini" ucap Arka.

"Gw pulang dulu kak, capek" ucap Tasya.

Arka mengangguk kemudian ia menatap adik iparnya.

"Baik-baik ya" ucap Arka kepada Galih.

Lagi-lagi Galih hanya mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Gw bisa jaga diri gw sendiri kak" ucap Tasya.

"Gak boleh gitu, gimana juga Galih udah jadi suami lo" ucap Arka.

"Terserah kakak mau ngomong apa" balas Tasya.

Lalu sepasang pengantin baru itu pergi dari rumah tersebut menuju rumah pribadi Galih, tak ada iring-iringan pernikahan atau apapun, semua biasa saja.

30 menit kemudian mereka sampai di tujuan, Galih dan Tasya pun turun dari motor.

"Pakaian kapan sampe sini?" tanya Tasya pada Galih saat mereka sedang di teras.

"Besok kayanya" jawab Galih.

"Terus malem ini gw pake apa?, gak mungkin baju pengantin gw bawa tidur" ucap Tasya.

"Pake baju gw aja" ucap Galih.

"Kerudung nya?" tanya Tasya.

"Sekarang lo udah jadi istri gw kali" ucap Galih.

"Tapi gw gak biasa" balas Tasya.

"Ya udah mau gw beliin sekarang?" tanya Galih.

"Udah malem, mau beli dimana?" tanya Tasya balik.

"Ya cari" jawab Galih.

"Gak usah deh, nanti lepas ganti baju gw langsung tidur aja" ucap Tasya.

"Lo belum makan" ucap Galih.

"Udah tadi magrib" balas Tasya.

"Lo makan sedikit tadi, ya udah gw anter ke kamar aja makanan nya, nanti buka pintu sedikit aja" ucap Galih.

Tasya tak merespon, ia masuk ke dalam rumah, Galih pun mengikuti setelah memasukkan motornya di teras.

"Kenapa lo kelihatan biasa aja sih?" tanya Tasya tiba-tiba.

"Emang gw harus gimana?" tanya Galih balik.

"Lo cinta sama Dwi tapi lo nikah sama gw, masa biasa aja" jawab Tasya.

"Kalo bukan Dwi penyebab ini semua pasti gw sedih tapi ini justru dia penyebab nya, gw kecewa Sya" ucap Galih.

Tasya mengerti perasaan Galih.

between me, you and himWhere stories live. Discover now