5

481 22 1
                                    

"Pagi-pagi udah di dapur aja" ucap Tasya saat mendapati Galih sudah sibuk di dapur.

"Dah biasa gw" balas Galih.

Tasya melihat Galih sedang membuat nasi goreng.

"Gw pamit balik ya, nanti baju Dwi gw cuci di rumah" ucap Tasya.

"Sarapan dulu, gw udah bikinin buat lo nih" ucap Galih.

"Baik amat, tumben" ucap Tasya.

"Iya lah gw" balas Galih.

"Mulai" ucap Tasya.

"Udah duduk sana, bentar lagi jadi" ucap Galih.

Tanpa merespon tasya duduk di kursi meja makan.

"Nyokap bokap lo dimana kak?" tanya Tasya memulai pembicaraan.

"Di kampung, gw ajak kesini gak mau" jawab Galih.

"Kenapa?" tanya Tasya lagi.

"mau disana aja katanya" jawab Galih.

"Dwi sering kesana?" tanya Tasya lagi dan lagi.

"lumayan, kalo gw dan dia sama-sama gak sibuk kita kesana" jawab Galih.

Tasya tak menanggapi.

"mau kesana lo?" tanya Galih.

"ngapain?" tanya Tasya balik.

"Kenalan lah" jawab Galih.

"Gw siapa lo, pake kenalan segala" ucap Tasya.

"Temen lah, nanti kalo gw sama Dwi bisa gw ajak lo deh" ucap Galih.

"Gak usah ngapain, gw sibuk" ucap Tasya.

"Gitu banget sih, gw ajak juga" ucap Galih.

Pria itu telah menyelesaikan masaknya dan membawa 2 piring nasi goreng ke meja makan.

Tasya melihat wajah Galih tak bersahabat.

"Ya udah okay terserah lo" ucap Tasya pada akhirnya.

Galih tak merespon.

"Dih marah" ucap Tasya.

"Dah lah makan, ngomong mulu" balas Galih.

"Gw bukan pacar lo ya, yang bakal peduli lo ngambek atau gak" ucap Tasya.

"Makan" ucap Galih sembari menatap tasya.

Tanpa menanggapi Tasya pun memakan masakan Galih.

Saat mereka sedang menikmati makanan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Pagi-pagi gini rumah lo udah kedatangan tamu ya" ucap Tasya.

Galih tidak menanggapi ucapan Tasya sama sekali, ia menghentikan suapan nya dan berdiri menuju pintu depan.

"Ya ampun beneran marah dia" cicit Tasya.

Tasya terkejut karena yang datang adalah Dwi.

"Dwi" ucap Tasya.

"Tasya" balas Dwi.

"Aku bisa jelasin kenapa dia bisa disini" ucap Galih sebelum Dwi mengamuk.

"Iya, jangan salah paham dulu" timpal Tasya.

Dwi menggeleng.

"Semuanya udah jelas di depan mata gw" ucap Dwi dengan wajah merah, menahan amarah.

"Ini gak kaya yang lo duga, dengerin gw dulu, katanya lo percaya sama gw" ucap Tasya, gadis itu mulai panik karena Dwi terlihat tidak percaya.

between me, you and himWhere stories live. Discover now