23

319 17 1
                                    

"Kenapa?, tumben ngajak ketemu berdua" ucap Tasya kepada Dwi sembari duduk di kursi.

"Ada yang mau gw omongin sama lo" ucap Dwi.

"Ada apa?" tanya Tasya, ia meminum kopi yang telah di pesan Dwi.

"Galih gak mau ceraikan lo kan?" tanya Dwi.

Tasya mengangguk.

"Ya udah lo yang ceraikan dia" ucap Dwi.

"Maksud lo gw yang jadi penggugat" ucap Tasya.

"Iya, lo ajukan gugatan cerai tanpa sepengetahuan Galih" ucap Dwi.

"Kak Galih bakal marah kalo kaya gitu caranya, terus dia juga gak akan mau tanda tangan surat cerai nya nanti" ucap Tasya.

"Mau atau gak perceraian itu pasti terjadi" balas Dwi.

"Lo yakin?" tanya Tasya.

Dwi mengangguk.

"Bantu gw Sya, gw sayang banget sama Galih dan gw gak mau kehilangan dia lebih lama lagi, ayo kita kembali ke keadaan awal lagi" ucap Dwi.

Tasya kembali menengguk kopi nya.

"Gw usahain" ucap Tasya.

"Ini cara satu-satunya buat lo lepas dari Galih juga kan" ucap Dwi.

"Gw cari waktu buat cari berkas yang di butuhin dulu ya" ucap Tasya.

"Okay, gw tunggu kabar nya" balas Dwi.

"Iya" ucap Tasya.

"Gw mau tanya sama lo Sya" ucap Dwi.

"Kenapa?" tanya Tasya.

"Lo gak punya perasaan apapun kan sama galih?" tanya Dwi.

"Gak ada, gw udah anggap dia kakak" jawab Tasya, meski dalam hati dirinya merasa tidak tahu itu jawaban yang benar atau bohong.

"Syukurlah" balas Dwi.

"Lo tenang aja Wi, gw gak akan ngerusak pertemanan kita cuma gara-gara cowok" ucap Tasya tersenyum.

"Gw percaya" balas Dwi.

Tasya tersenyum.

Dwi mulai memakan makanan nya yang sedari tadi ia diamkan.

"Tapi kalo seandainya lo mulai suka sama Galih bilang ya" ucap Dwi.

"Kenapa?, lo bakal putusin pertemanan kita?" tanya Tasya.

"Enggak, gw udah memplanning itu semua dalam otak gw, kalo  itu beneran terjadi gw bakal ikhlas" ucap Dwi.

"Apa maksud lo ngomong kaya gitu" ucap Tasya.

Dwi menggenggam tangan Tasya.

"Gw sayang sama lo, gw juga sayang sama Galih, gw mau dia, tapi bukan berarti gw rela pertemanan kita rusak cuma karena ini, itu cuma plan terburuk sya, mangkanya sekarang gw minta sama lo ajuin gugatan sendiri" ucap Dwi.

"Iya gw paham" ucap Tasya.

"Gimana lo sama Alfian?" tanya Dwi membahas hal lain.

"Gitu-gitu aja" jawab Tasya.

"Dia belum ngelamar lo?" tanya Dwi lagi.

"Gw masih istri orang" balas Tasya.

"Tapi kan dia udah tau" ucap Dwi.

"Setelah gw resmi sendiri nanti, gw akan serius sama alfan" ucap Tasya.

"Bener?" tanya Dwi.

"Iya" jawab Tasya tersenyum.

between me, you and himDonde viven las historias. Descúbrelo ahora