13

441 20 2
                                    

Galih membuka mata dan merasakan pelukan Tasya, ia pun menatap perempuan itu sembari tersenyum, Galih mengecup bibir Tasya berulang kali, Tasya pun terganggu dan tidak lama dirinya membuka mata.

"Bangun juga akhirnya" ucap Galih.

"Jam berapa ini?" tanya Tasya.

"Gak tau, tapi kayanya masih gelap" jawab Galih.

Tasya ingin beranjak namun rasa perih pada intinya tidak bisa di sembunyikan, melihat Tasya meringis Galih pun duduk.

"Sakit banget ya?" tanya Galih.

"udah tau pake tanya lagi" balas Tasya tajam.

Galih berdiri dan mendekati Tasya, tanpa mengucapkan apapun Galih menggendong Tasya berserta selimutnya.

"Kuat gak berdiri nya?" tanya Galih begitu mereka sampai di depan kamar mandi.

Tasya mencoba berdiri di atas kaki sendiri tapi rasa sakit pada intinya membuat nya tak sanggup berdiri.

"Sakit kak" ucap Tasya pelan.

Galih kembali membopong Tasya masuk kamar mandi dan menaruhnya bak mandi besar lalu Galih menyalahkan shower.

"Ya udah mandi bareng aja" ucap Galih.

Tasya mengangguk, dirinya bersandar pada bak mandi, intinya benar-benar terasa perih terlebih jika terkena air namun ia harus tetap mandi sementara Galih mengambil sabun kemudian mulai memandikan Tasya.

"Punya gw robek kali ya, kok sakit banget pas kena air, mana ini air anget lagi" ucap Tasya.

Tanpa menanggapi Galih menyentuh inti Tasya.

"Sakit kak" ucap Tasya.

"Nanti gw kasih salep, punya gw juga nyeri" ucap Galih.

Mendengar itu Tasya melihat ke dalam air, Galih duduk di depan nya, bak mandi tersebut cukup besar jadi cukup untuk menampung dua orang, dengan jelas Tasya dapat melihat milik Galih yang masih berdiri.

"Kok masih tegang kak?" tanya Tasya.

"Gara-gara mandiin lo sih" jawab Galih.

"Lo mau lagi kah?" tanya Tasya.

"Lo aja masih kesakitan gini, gimana gw mau lagi coba" balas Galih sembari salah satu tangan nya masih terus mengusap inti Tasya.

"Teryata sesakit ini ya, tapi kok orang-orang malah pada ketagihan" ucap Tasya.

"Tapi lama-lama enak kan?" tanya Galih, ia menghentikan usapan nya.

"Terusin kak, lama-lama perihnya reda" ucap Tasya.

"Ini mah lo yang emang mau mancing gw" ucap Galih, ia melanjutkan aksinya.

"Gak maksud kali" balas Tasya.

Wanita itu memberanikan diri untuk menyentuh milik Galih.

"Mau apa?" tanya Galih.

"Biar sama-sama" jawab Tasya.

"Gak usah, nanti gw beneran kepancing, bahaya lo nya, masih sakit kata lo" ucap Galih sembari mencegah Tasya dengan tangan satunya.

"Ya udah terserah" balas Tasya.

"Ada cara lain" ucap Galih.

"Apa?" tanya Tasya.

"Pake mulut lo" jawab Galih.

Tasya terkejut, karena benar-benar masih polos untuk ukuran wanita cukup umur.

"Mana bisa" ucap Tasya.

between me, you and himWhere stories live. Discover now