16

394 21 1
                                    

Galih memeluk pinggang Tasya dengan tiba-tiba saat Tasya sedang memasak.

"Pagi cantik" ucap Galih sembari mengecup ujung bibir Tasya.

"Udah sholat?" tanya Tasya.

"Udah" jawab Galih

"Kenapa pas subuh gak bisa di bangunin?" tanya Tasya.

"Ngatuk banget" jawab Galih

"Mangkanya tidur" ucap Tasya.

"Abisnya kangen sama lo, sayang kalo gw tidur" balas Galih.

"Pikiran lo begitu terus" ucap Tasya.

"Gapapa kan sama istri sendiri" balas Galih, kemudian pria itu membalikkan posisi tubuh Tasya dan mencium bibir Tasya, tapi Tasya langsung mendorong tubuh Galih dan menghindari cumbuan itu.

"Kok nolak?" tanya Galih.

"Lagi masak, lagian kan udah" jawab Tasya.

"Sebentar aja, mulut lo enak banget" ucap Galih frontal, ia mematikan kompor dan kembali mencium bibir Tasya sembari membawa tasya duduk di kursi meja makan.

Tasya diam, kedua tangan nya Galih genggam, suaminya itu kembali menyerang nya tanpa ampun, kini satu hal yang tasya tahu dari Galih, nafsu pria itu sangat besar dan tidak mudah hilang.

Tasya mengambil napas banyak-banyak begitu Galih melepaskan ciuman nya.

"Lo ganas banget sih kak, kuat ya Dwi ngadepin lo" ucap Tasya.

"Lo juga kuat cantik" balas Galih kemudian menjilat bibir Tasya.

"Udah?" tanya Tasya.

"Capek?" tanya Galih balik.

"Gapapa kalo mau lanjut" ucap Tasya.

"Tuh kan lo kuat" ucap Galih.

"Pindah yuk kak, nanti rusak mejanya" ucap Tasya, ia sudah setengah naked.

"Tadi perut lo bunyi, gw denger" ucap Galih.

"So?" tanya Tasya.

"Mandi gih, gw yang masak" ucap Galih.

"Bener?" tanya Tasya.

Galih mengangguk.

"Gw mau lo selalu sehat, biar gw seneng, jadi gak boleh telat makan" jawab Galih.

"Ya udah, nanti gantian mandi nya ya" ucap Tasya.

Galih mengangguk, dirinya menurunkan Tasya dari atas meja, Tasya pun mengambil pakaian nya dan pergi ke kamar mandi.

"Tasya" panggil Galih.

Tasya berhenti melangkah dan menoleh.

"Makasih ya" ucap Galih tersenyum, ia berjalan mendekati kompor untuk melanjutkan masak.

"Sama-sama" balas Tasya ikut tersenyum kemudian kembali menuju kamar mandi.

Galih menghembuskan napas pelan, sepertinya ia mulai menyayangi Tasya, wanita yang sering seenaknya itu mulai mengisi kepala nya, mulai menjadi alasan nya pulang ke rumah, apa jadinya jika Tasya tahu perasaan nya ini, Galih yakin Tasya akan menjauh darinya, karena ia sangat tahu jika Tasya sangat menyayangi Dwi, selalu Dwi yang Tasya khawatirkan.

Beberapa puluh menit kemudian Tasya keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah ganti, tadi dirinya memang tidak membawa pakaian ke kamar mandi.

"Kak" ucap Tasya sembari menyetuh bahu Galih.

Galih terkejut dan menoleh.

"lo ngelamun?" tanya Tasya.

"Gak" jawab Galih.

between me, you and himHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin