24

318 19 0
                                    

Pagi-pagi Galih sudah mendengar suara muntah-muntah dari kamar mandi, ia meninggalkan dapur dan bergegas ke kamar mandi, dirinya langsung masuk karena kebetulan kamar mandi tidak di kunci.

"Kenapa cantik?" tanya Galih sembari mendekati Tasya yang sedang muntah-muntah.

Wajah nya terlihat begitu pucat, Galih cemas, ia mengelus perut Tasya.

"Apa yang di rasa?" tanya Galih.

"Pusing, mual" jawab Tasya lemas.

"Mau ke rumah sakit?" tawar Galih.

"Minum obat aja deh" balas Tasya.

"Ya udah nanti gw beli obat" ucap Galih.

"Makasih" ucap Tasya.

Galih mengangguk.

"Yuk makan, bentar lagi mateng" ucap Galih sembari menuntun Tasya menuju meja makan.

"Pusing kak" keluh Tasya.

Tanpa ba-bi-bu galih menggendong Tasya.

"Duh gw khawatir sama lo cantik, kita ke rumah sakit aja ya" ucap Galih, wajah Tasya benar-benar pucat dan Galih benar-benar cemas dengan istrinya itu.

"Ya udah terserah aja" ucap Tasya.

Sampai di meja makan, Galih mendudukkan Tasya di kursi kemudian ia lanjut memasak.

"Abis makan kita ke rumah sakit" ucap Galih.

Beberapa menit kemudian Galih selesai memasak dan menyediakan makanan untuk Tasya.

"Maaf ya kak jadi ngerepotin" ucap Tasya pelan.

"Ngomong apa sih, lo bini gw" ucap Galih.

"Harusnya gw yang nyiapin kakak makan" ucap Tasya.

"Lo udah ngelakuin itu cantik, sekarang lo lagi gak enak badan, lagi pula suami-istri itu harus gantian, harus saling ngisi" ucap Galih.

"Tetep aja" balas Tasya.

"Udah ngomong nya, sekarang makan terus ke dokter" ucap Galih.

Melihat Tasya yang tidak kunjung menyetuh sendok, Galih semakin cemas, tanpa berkata apapun Galih menyendok nasi beserta lauk kemudian meminta Tasya membuka mulut.

"Biar gw makan sendiri" ucap Tasya.

"Nurut sama gw, buka mulut" ucap Galih tak terbantahkan.

Tasya mengunyah dengan perlahan, ia menahan pusing dan mual.

"Jam tidur lo suka gak teratur sih, jadi gini" ucap Galih.

"Deadline gw banyak kak" ucap Tasya.

"Ngerti gw tapi atur waktu dong" balas Galih.

"Iya maaf" ucap Tasya.

"Gw gak mau lo sakit, gak tenang gw" ucap Galih.

Tasya hanya tersenyum, mungkin ini efek dari beban pikiran nya mengenai permintaan dwi tempo hari, Tasya terus berpikir jalan keluar dari hal itu.

"Masih mikirin masalah lo?" tanya Galih sembari terus menyuapi nya.

Tasya mengangguk.

"Cantik, coba lihat gw" ucap Galih, Tasya pun menurut.

"Uupain dulu masalah itu" ucap Galih lagi.

Tasya diam.

"Gw gak rela ya kalo lo sampe sakit begini" ucap Galih lagi dan lagi.

"Maaf kak, gw gak maksud bikin lo cemas" ucap Tasya pelan.

"Jangan minta maaf ke gw, minta maaf ke diri sendiri, lo lalai jaga diri" ucap Galih.

between me, you and himWhere stories live. Discover now