14

462 20 0
                                    

Motor Galih sudah sampai di depan kedai kopi langganan Tasya.

"Thanks" ucap Tasya, ia pun turun dari motor.

"Pelan-pelan turun nya" ucap Galih.

"Iya ini ati-ati kok" balas Tasya.

"Nanti kalo udah kelar w.a ya" ucap Galih.

"Okay boss" balas Tasya.

"Kiss gw dulu dong" pinta Galih sembari menunjuk pipinya sendiri.

Tanpa menanggapi Tasya langsung mencium pipi Galih beberapa detik.

"Jangan nakal ya" ucap Galih lagi.

"Dih, suka-suka gw dong, gw kan mau cepet dapet jodoh" balas Tasya.

"Pokoknya awas aja kalo nakal" peringat Galih terlihat tak main-main.

"Dah ah, gw masuk dulu assalamu'alaikum" ucap Tasya, ia langsung berjalan masuk ke dalam kedai kopi.

"Walaikum'salam, kampret, lagi di kasih tau malah pergi" ucap Galih pelan, dirinya terus memperhatikan Tasya hingga menghilang di balik pintu kemudian pergi.

Mata Tasya menelusuri seluruh area, mencari orang-orang yang ia cari, tak lama pandangan matanya tertuju pada seorang pria yang melambaikan tangan padanya, Tasya pun mendekati nya dengan jalan perlahan.

"Maaf baru dateng" ucap Tasya tidak enak hati.

"Santai aja kali, duduk" balas salah satu pria tersebut.

"Di anter suami?" tanya Alfan.

"Iya mas" jawab Tasya.

Tak lama basa-basi, mereka mulai membicarakan rencana penerbitan buku milik Tasya, saat hari mulai terik pembicaraan pun usai, satu pria sudah pergi terlebih dahulu sementara Alfan masih di tempat.

"Kamu pulang naik apa?" tanya Alfan.

"Di jemput" jawab Tasya.

"Sama aku aja gimana?, sekalian mau cari makan, temenin aku makan" ucap Alfan.

"Gak usah mas, makasih" tolak Tasya lembut.

"Ayolah gapapa, cuma makan siang, lagi pula kita kan partner" ucap Alfan.

Tasya bimbang, ia takut Galih marah, namun dirinya tidak enak hati kalau harus menolak ajakan tersebut.

"Ya udah okay" balas Tasya.

"Nah gitu dong" balas Alfan tersenyum.

Ia mengajak Tasya menuju mobilnya, beberapa detik kemudian Alfan melihat cara jalan Tasya yang berbeda namun ia diam.

"Mau makan siang dimana?" tanya Alfan begitu mereka sudah masuk mobil.

"Aku ikut aja" balas Tasya.

"Okay" respon Alfan.

Keheningan merasuki mereka berdua.

"Sya" panggil Alfan.

Tasya pun menoleh.

"Iya" sahut Tasya.

"Apa kamu bahagia?" tanya Alfan.

"Kenapa mas tanya begitu?" tanya Tasya balik.

"Mau tau aja, kamu kan dah ku anggap adek" jawab Alfan.

"Alhamdulilah bahagia mas" ucap Tasya tersenyum.

Alfan tersenyum kecut.

"Kamu gak lupa ungkapan ku waktu itu kan?" tanya Alfan.

Tasya terkejut karena Alfan kembali membahas kejadian 2 tahun lalu.

between me, you and himWhere stories live. Discover now