18 | bodoh

3K 266 2
                                    

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

"Mommy!! Daddy!!" Panggil seorang bocah menghampiri kedua orang berbeda gender yang di panggil Mommy dan Daddy.

Sang mommy merentangkan tangan membiarkan sang anak masuk dalam pelukannya. "Haii baby, what are you doing?" Tanya perempuan cantik itu.

"Bermain mommy. Mommy channie kangen mommy," Ucap bocah yang bernama Channie ah lebih tepatnya Haechan.

"Mommy juga kangen channie, daddy juga kangen channie." Ucap Mommy mencium pipi gembul Haechan kecil.

"Tapi baby belum boleh disini sama mom sama dad," Ucap Daddy menatap anak bungsunya. Mata beruang itu berkaca kaca menatap daddynya.

"Kenapa?" Tanya nya sedih. Mommy tersenyum simpul, ketiganya akhirnya duduk di atas rumput yang di sekelilingnya banyak sekali bunga bunga yang sangat cantik.

"Karna tempat channie bukan disini sama mommy sama daddy," Ucap Mommy mengusap rambut anaknya dengan sayang.

"Memangnya channie mau ninggalin hyungie?" Tanya Daddy. Haechan menggeleng polos.

"Ndda mau, channie mau sama Hyung," Jawabnya mendapat senyum tulus dari kedua orang tuanya.

"Nah itu, mereka nungguin channie itu. Channie harus kembali sama mereka, nanti kalo udah waktunya. Mommy jemput channie," Ucap Mommy di angguki oleh Haechan.

"Mommy cama daddy nda ikut?" Tanyanya polos mendapat gelengan dari mereka.

"Yaudah, sana." Ucap Daddy.

Perlahan Haechan menjauhi kedua orang tuanya.

"Channie luv mommy and daddy. Saranghae," Ucap Haechan menjauh.

"Nado saranghae uri Haechaniee."

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Diruanh VVIP yang Taeil sengaja pesan khusus untuk adiknya itu terdapat 3 remaja, kalian tentu bisa menebak mereka siapa, ya itu Jaemin, Jeno dan Renjun. Ketiganya memang sengaja datang setelah hampir 3 hari tak datang menemui pemuda gembul yang sekarang sudah tak gembul lagi.

Mereka hanya diam sambil menatap laki laki yang tengah berbaring di ranjang pasien, seolah berbicara dari hati ke hati.

Jaemin mendekat ke arah telinga Haechan, membisikkan sesuatu disana.

"Haechan-ah, ireona." Bisiknya pelan, bahkan Jeno dan Renjun tak dapat mendengar apa yang lelaki Na itu ucapkan.

"bogoshipoyo." Gumamnya, seolah merespon ucapan Jaemin tangan pemuda Tan itu bergerak.

"J-jen tangan — tangannya gerak!" Pekik Jaemin senang merasakan pergerakan di tangannya, Jeno yang memang di dekatnya terlonnak lantas lalu menekan tombol di atas ranjang pasien.

Perlahan tapi pasti, mata beruang itu terbuka, walaupun pelan pelan sekali dan kembali memejamkan matanya. Pusing kembali mendera di kepalanya, membuat mau tak mau ia kembali memejamkan matanya.

PULANG [ END ] ✔️Where stories live. Discover now