37 | sidang

1.9K 200 5
                                    

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Setelah menjalani kemoterapi yang kedua, tubuh Haechan seketika melemas, pandangannya berkunang kunang, bahkan nafsu makannya menghilang, ia hanya menatap tak selera pada bubur di depannya.

"Kenapa heem? Makan ya? Hyung suapi," Ucap Jaehyun, ia sedang istirahat jadi menemui adiknya yang baru selesai melakukan kemoterapi.

Haechan menatap Jaehyun lalu menggeleng, "gak laper hyung."

Wajah Jaehyun berkerut tak suka, "Gaboleh gitu, harus tetep makan biar tenaganya kembali. Sini, hyung suapi, sedikit saja gapapa." Ucapnya tetap membujuk akhirnya dengan ogah ogahan Haechan menerima suapan dari hyungnya itu.

Baru 5 sendok, Haechan sudah mengeluh kenyang ingin memaksa juga tak bisa takut ujung ujungnya muntah nanti sia sia.

"Nih minum dulu," Ucap Jaehyun memberikan segelas air putih yang langsung di terima oleh Haechan. Setelah itu ia menyandarkan kepalanya ke ranjang, karna posisinya tengah di dudukan jadi ia bisa bersandar.

"Masih lemas?" Tanya Jaehyun di angguki oleh Haechan.

Ia lelah tapi ia tak mau tidur, jadi ia tetap terjaga sambil menatap keluar jendela, ia bosan ia ingin keluar tapi tidak diizinkan.

Ddrrrtt...

Jaehyun mengambil ponselnya yang berdering lalu mengangkatnya setelah itu ia menatap Haechan.

"Hyung harus pergi, ada pasien sebentar lagi Taeyong hyung sama Doyoung datang." Ucap Jaehyun.

Haechan mengangguk, "Iya hyung."

Setelah Jaehyun pergi tak banyak yang ia lakukan, hanya diam menatap ke luar jendela sesekali matanya terfokus dengan siaran TV yang menyala, ia bosan sangat bosan. Maka dari itu ia mengambil ponselnya, tujuannya sekarang adalah ngechat ketiga sahabatnya.

𝟒 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢 (4)

Haechan
Eyy, kalian kemana?

Haechan memilih berselancar ke sosmed lain ketika chatnya belum ada yang membaca dan membalas.

Ting!

Jaemin
Dirumah chann, kenapa?

Haechan
Gapapa.
Kapan pulang ke Seoul?

Jaemin
Aku lagi jalan jalan dong ke Jeju,
2 hari lagi aku mah, Gatau yang lain.

Jeno
Minggu depan hehee :> aku masih
Kangen sama hyung.

Renjun
Kurang tauu, mau ngabisin waktu disini dulu, kenapa gitu?

Haechan
Nanya aja, yaudah have fun ya!

Haechan mematikan HP nya, ia tidak jadi memberi tahu ketiga sahabatnya perihal ia masuk rumah sakit, ia tak mau merusak liburan sahabatnya dengan keluarganya itu.

Haechan menidurkan diri berusaha memejamkan mata saat seseorang datang keruang rawatnya, ia diam tak bergeming, tak juga membuka mata membiarkan orang itu masuk dan melakukan sesukanya.

Ia dapat merasakan sebuah tangan mengusap rambutnya lembut, sentuhan hangat yang selalu ia sukai namun sekarang ia hanya diam tak memberikan respon apapun.

"Cepet sembuh bungsu." Ucap Taeil, iya yang masuk adalah Taeil, ia datang setelah meeting di kantor tadi. Ia tak lupa meletakan beberapa buah juga yogurt di sebelah ranjang Haechan.

Ia duduk di sofa menunggu adiknya bangun, sedangkan Haechan yang niatnya hanya berpura pura tidur sekarang justru ketiduran beneran.

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Walaupun dengan wajah pucat Haechan memaksa untuk tetap datang menyemangati hyungnya yang tengah sidang ia telah menyiapkan hadiah untuk hyungnya itu, tanda selamat atas segala perjuangan yang telah ia kerahkan untuk bisa berhasil di titik sekarang, yaitu sidang.

Haechan masih rawat inap btw tapi demi menuntaskan keinginan si bungsu untuk hadir menemani Jungwoo infusannya di lepas dulu lalu setelah itu ia akan kembali ke rumah sakit sejujurnya ia ingin segera pulang tapi hyungnya selalu melarang dengan alasan ia harus istirahat total.

"Channie kuat?" Tanya Johnny, dia kurang yakin melihat wajah pucat Haechan yang sangat kentara meskipun bibir itu telah di olesi sedikit lipbalm tapi tetap tidak bisa menyamarkan pucat itu.

Haechan mengangguk yakin, "Kuat kok hyung." Jawabnya sambil tersenyum, Johnny menghela nafas ia bisa apa selain menurutinya, pasalnya anak itu mengancam tidak akan kemoterapi lagi jika di larang menemani Jungwoo.

Setiap ada acara seperti ini masing masing dari mereka mengosongkan jadwal untuk menghadiri acara sang adik atau sang kakak. Seperti sekarang di kampus Jungwoo telah ada 9 saudaranya, walaupun cuman sidang tapi tetap saja mereka harus merayakannya atas keberhasilan Jungwoo.

Haechan yang paling bersemangat, melupakan sakit di kepala juga tubuhnya ia berlari ke arah Jungwoo yang sedang mengobrol dengan mungkin temannya? Melihat kehadiran adiknya Jungwoo menoleh menatap Haechan dan membiarkan tubuhnya di peluk.

"Hyunggiee chukkae!!" Seru Haechan tepat di sebelah telinga Jungwoo membuat mau tak mau pemuda itu memejamkan mata. Tapi setelah itu sebuah senyuman terbit di wajah manis Jungwoo.

"Gomawo uri dongsaeng." Ucap Jungwoo mencium pucuk kepala Haechan. Ia tahu perihal adiknya yang merengek untuk datang menemaninya dengan mengeluarkan ancaman tidak akan kemo jika tidak di izinkan. Lalu ia menoleh kebelakang dimana terdapat hyungnya juga dongsaeng nya yang datang sambil masing masing memegang buket, ada buket bunga ada juga buket cemilan.

"Chukkae uri Jungwoo-ah."

"Gomawo hyungdeul," Jawab Jungwoo terharu, meskipun tak ada kedua orang tuanya, tapi hyung juga dongsaeng nya tak pernah absen untuk menemaninya memberinya kekuatan dan semangat.

Selanjutnya yang mereka lakukan adalah makan makan diruang rawat Haechan ada berbagai macam makanan, Pizza, spaghetti, Mc'd, ramyeon dan lain lain mereka benar benar merayakan keberhasilan Jungwoo rupanya.

Haechan tersenyum lantas memotret kegiatan hyungnya yang tengah bercengkrama sesekali tertawa, ia berharap waktu akan berhenti sejenak agar ia bisa menikmati tawa mereka sedikit lebih lama.

Chukkae uri Jungwoo.

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Vote & comment, jusseyo.
Tamatin malam ini atau besok yaa..? 🤔

PULANG [ END ] ✔️Where stories live. Discover now