26 | kata hyung

1.9K 235 3
                                    

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Sebab menangis tadi mata Haechan sedikit sembap, untung saja hyungnya tidak menotice tapi entah benar benar tidak menotice atau hanya pura pura tidak menotice. Sebagian orang dibuat bingung oleh sikap Haechan, tidak biasanya anak itu sediam sekarang, biasanya selalu saja ada ocehan tentang bagaimana hari ini, bagaimana semut melewat, bagaimana burung berkicau namun sekarang Haechan hanya diam menikmati makannya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Mereka  sadar itu terlebih Mark yang menatap sendu kearah Haechan.

"Channie? Are you okay?" Tanya Johnny ia mulai penasaran sekaligus khawatir.

Haechan menoleh lalu tersenyum tipis ke arah Johnny, "me? I'm okay Hyung," Balasnya kemudian.

Itu jawaban teraneh menurut mereka, tak seperti biasanya. Taeil yang memang sudah di ceritakan tentang kejadian tadi oleh Mark mengangkat suara.

"Bagaimana kalo kita liburan keluarga, mungkin ke swiss atau ke pulau jeju?" Tanya Taeil memberi saran.

Mereka saling bertatapan, "tiba tiba?" Tanya Doyoung di angguki oleh Taeil.

"Bukankah terakhir kita liburan bersama 5 bulan yang lalu? Ah bagaimana kalau ke swiss, kurasa ke pulau jeju sudah sering." Ucap Taeil.

"Akuu ikutt!!" Seru Jungwoo, anak itu sedang pusing skripsian dan agaknya membutuhkan refreshing.

"Yasudah hari kamis aja ya, nanti minggu pulang." Ucap Taeil, "4 hari cukup? Gampang lah ya kalo mau di perpanjang liburannya." Lanjutnya bertanya di angguki semuanya.

Haechan membuka hp nya, hari ini hari selasa berati lusa besok ia akan sekolah dahulu sama seperti Hyung nya yang lain.

"Channie udah minum obat?" Suara Doyoung membuat Haechan menoleh, ia menghelas nafas sejujurnya ia bosan dengan obat obat yang teramat pahit itu berbohong sedikit tidak apakan? Ia bisa meminumnya nanti ketika akan tidur.

Haechan mengangguk, "sudah Hyung." Balas Haechan tersenyum, tatapannya terlihat sendu dan mereka menyadari itu.

"Kita semua sayang channie, channie pusat dunia kita kalo channie ga ada kita jugaa bakal mikir gimana kita? Sedangkan pusat dunia udah ga ada," Ucap Taeil membuat Haechan menoleh menatap hyung tertuanya yang menatap teduh kearahnya.

"Lee Haechan, nama yang di kasih mommy sama daddy sebelum mereka pergi, mommy bilang nama Haechan itu "bersinar terang" Dan itu terjadi, pusat dunia kita bersinar terang, ceria jadi sosok yang penyayang," Taeil bangkit kemudian mendekati Haechan, Johnny paham ia segera geser memberikan ruang untuk hyungnya kemudian Taeil duduk di sebelah Haechan. "Semua yang mereka omongin bohong." Lanjut Taeil menatap Haechan, sedangkan yang di tatap tak mau balik menatap matanya memanas siap menumpahkan tangisnya.

Sebagian masih bingung walaupun tau bahwa Taeil sedang menasehati adik bungsu mereka tetap saja mereka tak paham konteksnya.

"Haechan bukan pembunuh," Ucap Taeil, Yuta dan Jaehyun yang memang sedang berselancar dengan ponselnya walaupun telinga itu mendengar langsung menoleh. "Mommy sama daddy pergi karna itu udah takdir mereka, kita sayang sama mereka tapi nyatanya Tuhan jauh lebih sayang sama mommy sama daddy." Ucap Taeil, air mata Haechan perlahan turun.

Taeil tersenyum lalu menghapus air mata Haechan, "kita semua sayang Haechan, tulus tanpa terpaksa sedikitpun tapi kita menunjukkannya beda beda, dan kita gamau kalo Haechan jatuh sakit dan drop karna mikirin ini semua yang orang orang bilang udah jelas jelas salah. Haechan kesayangan hyung, bukan cuman hyung tapi semua yang ada disini sayang sama Haechan, kita gapernah anggep kamu beban kita, semua pernah di posisi Haechan, terlebih memang seharusnya kita menjaga bukan malah menganggap Haechan pembunuh, bukan. Haechan bukan pembunuh ya?"

Oke mereka paham, kejadian dimana adiknya itu di bully waktu itu terulang lagi pantas saja hari ini ia terlihat sangat pendiam.

"Hiks.. hyung.." Akhirnya pertahanan Haechan runtuh, tangis itu terdengar membuat Taeil menarik dirinya kepelukan.

"Gwaenchana, gapapa oke? Mereka gatau tentang kita tapi asal menilai, channie cuman salah paham aja, kita semua sayang channie." Ujar Taeil tak membuat Haechan meredakan tangisnya justru malah mengencangkan tangis itu.

"Mianhae.." Ucap Haechan sebelum tubuhnya terkulai lemas dalam dekapan Taeil, mata itu terpejam sempurna membuat mereka panik

Jaehyun mendekati Taeil dan Haechan, mengecek keadaan anak itu lalu memasang muka lega. "Haechan tertidur," Ucapnya membuat mereka menghela nafas lega.

"Biar aku yang membawanya ke kamar," Usul Johnny di angguki Taeil, Johnny mengangkat Haechan ala koala, sepertinya terlalu nyenyak hingga saat berpindah alih ia tak bergerak sedikitpun.

"Yaudah kalian juga istirahat," Ucap Taeil, satu persatu dari mereka memasuki kamar masing masing.

Taeyong mengikuti langkah Johnny dan Haechan yang masuk kedalam kamar, wajah Haechan terdapat di bahu Johnny jadi Taeyong dapat melihat wajah polos itu tertidur dengan sisa air mata di sudut matanya.

Ia sangat menyayangi adiknya itu, mendengar bahwa Haechan kembali mendapat kata kata yang tak enak membuat nya marah dan ingin sekali menghancurkan mulut mulut yang tak berguna itu.

Pembunuh katanya, padahal anak itu saja tak sempat untuk melihat bagaimana rupa wanita yang telah melahirkannya kedunia, tak sempat melihat rupa laki-laki yang menghidupi hidupnya meskipun ia telah tiada, Haechan hanya melihat lewat foto bagaimana rupa mommy dan daddy tak lebih dari itu. Tapi orang orang tak berguna yang tak tahu menahu tentang keluarganya berbicara yang tidak tidak.

   -ˏˋ  ꒰ 🐻🐻🐻 ღ  ˊˎ-

Vote & comment, jusseyo.

PULANG [ END ] ✔️Where stories live. Discover now