44 : You are Perfect

25K 1.3K 31
                                    

"Eh eh kalo di liat-liat Alaska sama Meysha tambah deket gak si?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh eh kalo di liat-liat Alaska sama Meysha tambah deket gak si?"

"Iya anjir, mereka sering berangkat pulang bareng!"

Meysha yang tadinya ingin keluar dari bilik toilet sontak menghentikan langkahnya saat mendengar suara dua orang perempuan yang baru saja memasuki toilet.

Dirinya merapat ke pintu untuk mendengarkan ucapan mereka. Ia tahu menguping pembicaraan orang lain itu tidak sopan, tapi salah mereka yang membawa-bawa namanya. Jadi ia harus melakukan ini.

"Kan! Kalo menurut gue si mereka ada hubungan anjir,"

"Omong-omong lo pernah engeh gak si sama cincin yang di pake Alaska itu sama kaya bandul kalung Meysha?"

"Gue kira gue doang yang engeh! Gue udah dari kelas 11 pas semester dua si curiga sama mereka, ya karena cincin itu! Waktu itu gue berpikir itu cincin pernikahan, tapi pas gue pikir-pikir lagi ga mungkin kan? Secara mereka masih sekolah!"

"Pikiran lo cetek banget dah, jaman sekarang banyak anjir anak sekolah yang udah nikah, salah satu faktornya perjodohan. Apalagi Meysha sama Alaska itu anak orang kaya gak menutup kemungkinan mereka nikah karena di jodohin!"

"Iya juga ya, kalo menurut lo mereka pantes gak si? Kan secara, muka Alaska western banget sedangkan si Meymey Indonesia banget mana tengil lagi! Menurut gue mereka gak cocok."

Dalam kamar mandi Meysha hanya bisa mengumpat dalam hati mendengar makian tersebut.

Gini-gini Alaska bucin sama gue ya anjeng! Batin Meysha berteriak kencang.

"Pantes-pantes aja si, karena kan gak semua cowok sempurna harus sama cewek sempurna juga kan? Lagipula si Meysha juga cakep anjir, walaupun tengil si."

Dan saat itulah suara mereka perlahan menghilang, yang terakhir kali Meysha dengar adalah suara pintu toilet yang tertutup.

Meysha keluar dari salah satu bilik toilet setelah memastikan keadaan aman. Lalu dirinya menatap cermin yang menunjukkan wajah dirinya.

"Emang nya gaboleh ya gue yang punya muka kaya gini nikah sama Alaska, iya si dia emang sempurna banget." Gumam gadis itu pelan.

Mulai merasa insecure.

"Ini kalung juga! Perasaan bandul nya ketutup baju seragam gue deh, kok masih pada engeh si anjir,"

Tak lama helaan nafas kasar keluar dari bibir gadis itu. "Jadi badmood gue denger gibahan mereka, mending gue ke rooftop masa bodo deh buat guru yang masih ada di kelas."

ALASKA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang