60 : Je t'eaime

27.3K 1.3K 62
                                    

happy new year, all!

Pukul empat subuh, Alaska menggeliatkan tubuhnya pelan. Lelaki itu mengerjapkan matanya untuk mendapatkan kesadaran. Setelah mendapatkan seluruh kesadarannya, tampak muncul senyum menawan yang lelaki itu layangkan pada punggung polos istrinya yang saat ini sedang tertidur pulas dengan memunggunginya.

Alaska mendekatkan tubuhnya ke tubuh sang istri, ia dapat merasakan tubuh polos mereka menempel membuat dirinya merasakan gelenyar geli yang merambat diperutnya karena kembali teringat dengan kegiatan mereka satu jam yang lalu.

"Bangun, sayang." Bisik Alaska lembut.

Meysha tampak mengerang pelan. "Aku masih cape, Alaska." Gumam gadis itu serak.

"Mandi wajib dulu terus shalat subuh baru lanjut tidur." Alaska bangkit lalu memakai celana untuk menutup asetnya.

Cowok itu tampak sibuk memunguti pakaian yang berserakan karena ulahnya semalam. Setelah menaruh semua pakaian itu di keranjang pakaian kotor yang ada dikamar, ia kembali mendekat kearah sang istri yang ternyata kembali tertidur.

"Wake up, honey." Alaska mengecup kening istrinya lembut.

Meysha mengerjapkan matanya pelan lalu menatap melas suaminya. "Aku cape banget, kasih aku waktu satu jam lagi buat lanjut tidur please."

Alaska menggeleng sembari mengusap pipi istrinya lembut. "Itu udah terlalu siang, sedangkan kamu harus mandi wajib. Belum lagi nanti harus shalat subuh."

Mendengar ucapan tersebut, akhirnya mau tak mau Meysha membuka matanya. Lalu mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

Gadis itu, ah ralat. Wanita itu memandang langit-langit dengan pandangan lamat-lamat, walaupun seperti itu pikirannya sudah melayang dan me-reka ulang kejadian satu jam yang lalu hingga membuat pipinya bersemu merah.

Alaska, suaminya benar-benar menepati janjinya perihal akan bermain dengan lembut. Mereka juga hanya menghabiskan waktu 6 Jam untuk kegiatan itu. Itu semua karena Alaska langsung memberhentikan kegiatannya saat dirinya sudah sangat kelelahan. Suaminya memang suami yang sangat pengertian dan tidak egois.

"Lagi mikirin apa hm?" Alaska memandang lembut wanitanya.

Meysha menggeleng sembari tersenyum malu. Astaga, pipinya tambah memanas saat melihat wajah suaminya.

"Lucu banget pipinya merah." Kekeh Alaska, mengecup pipi bersemu itu.

"Mandi ya, aku siapin air hangatnya dulu."

Meysha hanya mengangguk saat suaminya mengucapkan kalimat tersebut. Hingga beberapa menit kemudian, Alaska kembali.

"Udah siap air hangatnya, ayo mandi." Ajak Alaska membuat Meysha mengernyit.

Meysha mengernyit heran. "Ayo?"

Alaska mengangguk santai. "Kita mandi bareng."

"GAMAU! Kamu mau modus ya?!" Meysha mendelik kesal.

ALASKA | ENDWhere stories live. Discover now