56 : Ungkapan Sayang dari Meysha

21.9K 1.1K 67
                                    

"Kamu gak nganggep aku istri, Al?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu gak nganggep aku istri, Al?"

Mendengar kalimat yang diucapkan sang istri, Alaska mengernyit tidak suka. Ia menggenggam tangan istrinya lembut.

"Siapa bilang begitu hm? Aku lakuin ini karena aku mau kasih kamu kejutan, walaupun mungkin cara aku salah karena gak rundingan dulu sama kamu. Maaf kalo kamu tersinggung atas rencana aku. Tapi satu yang harus kamu inget, jangan pernah berpikiran kalo aku gak nganggep kamu sebagai istri lagi ya? You are my soulmate, honey. Jadi gaada ruang yang bisa bikin aku gak nganggep kamu."

Merasa tak ada tanggapan apapun, Alaska beralih menangkup wajah istrinya lembut. "Tatap mata aku, kamu boleh pukul aku kalo kamu liat ada kebohongan disitu," Pintanya untuk menyakinkan keraguan sang istri.

Meysha menatap mata Alaska dalam-dalam, lalu gadis itu menghembuskan nafas berat. Perlahan senyum dibibir gadis itu terbit.

"Aku yang lagi sensitif kayanya deh, maaf ya baru bangun koma udah ngajak kamu debat," Meysha bergumam pelan, dengan raut merasa bersalahnya.

Alaska tersenyum gemas. "Gapapa, gausah gitu ah mukanya. Nanti jadi jelek!"

Meysha membuang muka tanda merajuk membuat Alaska terkekeh geli dan tanpa basa-basi lagi mengecup pipi chubby sang istri.

"Bercanda, kamu selalu cantik dengan seribu ekspresi kamu." Jelas Alaska.

Mendengar itu, Meysha kembali menatap suaminya dengan senyuman hangat gadis itu. "Aku bangga banget sama kamu yang udah mau kerja keras buat kasih fasilitas ternyaman buat aku. Terimakasih ya karena kamu selalu memenuhi kebutuhan aku, disaat remaja cowok lain pada nikmatin masa muda, kamu malah kebeban karena punya istri yang banyak mau kaya aku, pasti waktu kamu kesita banyak banget buat ini semua,"

"Apapun untuk kenyamanan kamu, ga ada yang namanya beban dihidup aku, sayang. Cukup kamu yang selalu ada disamping aku, itu udah lebih dari cukup buat ngangkat semua beban aku,"

"Terakhir, aku gapernah ngerasa kalo waktu aku itu kesita cuma buat kamu, aku malah nikmatin itu semua. Mendewasakan diri bersama istri tengil aku." Alaska mengapit hidung istrinya dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dengan gemas setelah mengucapkan kalimat tulus itu.

Meysha tersenyum tulus sebagai balasan. "Mau peluk," Pinta gadis itu lirih.

Mendengar itu Alaska langsung memeluk tubuh istrinya erat tapi lembut, tangannya juga aktif mengusap belakang kepala istrinya pelan.

"Sekali lagi maaf ya udah berpikiran begitu," Bisik Meysha di bahu sang suami.

"It's okay, honey."

Elang yang memang sedari tadi masih disana tersenyum hangat. Ia bangga. Karena mereka bisa menyelesaikan masalah kecil dengan cepat. Tentu saja butuh sosok dewasa pada salah satu diantara mereka, dan ia dapat melihat, Alaska lah yang paling dewasa. Putrinya juga dewasa, hanya saja perlu dipancing dulu.

ALASKA | ENDWhere stories live. Discover now