🦋 PART 04 🦋

11.4K 689 36
                                    

Sialan cowok-cowok gangster Demon ini. Mereka membawa Kiara ke markasnya secara paksa dan mengikat cewek malang itu di sebuah kursi. Kiara bisa merasakan getar ponsel di tasnya berkali-kali. Ia yakin pasti papa lagi khawatir makanya menelepon terus.

"Bodoh! Kalian semua ngga mau dengerin gue!?" maki Kiara super kesal. "Kak Elgar bener-bener ga peduli sama gue! Kalian mau bunuh gue sekalipun, dia ga akan cari gue!"

Lagi, mereka tertawa oleh perkataan Kiara. Sampai-sampai Kiara heran, apa sih yang mereka tertawakan? Apanya yang lucu?!

"Muka lo yang lawak. Gue jadi ga nyesel nyulik lo," kata Si Rambut pirang. Namanya Razor.

"Maksud lo apa bangke?! Cepet lepasin gue! Gue harus nolong temen gue sekarang!" Kiara makin panik ketika teringat pada Aqila.

"Nolongin temen lo? Lo sendiri aja gak ketolong, kenapa masih mikirin orang lain?" gelak salah seorang dari mereka bernama Agas.

"Kalo sampe papa yang dateng ke sini, abis lo pada!" ancam Kiara kelewat kesal.

"Aduh, atut!" Agas ngomong sambil memonyong-monyongkan bibirnya membuat Kiara makin sebal.

"Kalian bener-bener bangsat, ya. Capek gue ngomong sama kalian!" Kiara menyerah. Daripada berteriak tak ada gunanya, mending dia diam sampai mempunyai kesempatan menelepon papa nanti.

"Kok diem?"

Lama Kiara benar-benar tak bersuara hingga mengundang rasa penasaran cowok-cowok itu.

Membisu, Kiara tetap bungkam. Lirikannya pun terlihat menyebalkan dan sinis.

"Jir cosplay jadi patung dia."

"Udahlah biarin. Tujuan kita nyulik dia apa sih?"

"Ya ancem kakaknya lah."

"Ya udah buruan telpon."

"Oh iya oke."

Nada sambung terdengar beberapa kali kala Razor menelepon Elgar. Sambil menunggu diangkat, dia dan Kiara saling bertatapan tajam. Kiara yang melirik sinis dan Razor menatap nyalang.

Elgar yang lagi berada di kamar motel jadi terganggu. Awalnya dia enggan mengangkat panggilan tersebut karena menganggapnya tak begitu penting. Tapi melihat nama penelepon adalah Razor, bergegaslah dia mengangkat panggilan.

"Ada apa bangsat? Lo ganggu anying!" sergah Elgar tak basa-basi. Keringat di dahinya mengucur, dia menjauh dari ranjang yang sekarang dipenuhi desahan.

Razor sayup-sayup dapat mendengar suara-suara itu. "Anjing, lo lagi ngapain? Ng*w* anak orang lo?"

Kiara membulatkan mata. Segera berteriak nyaring, "KAK ELGAR! JANGAN APA-APAIN AQILA! LEPASIN DIA, KAK!!"

Sontak Elgar menjauhkan hape itu dari telinganya. Dia yakin yang berteriak tadi adalah Kiara adiknya. Namun kenapa bisa ada Kiara di dekat Razor?

Razor melayangkan tatapan tajamnya pada Kiara. Cewek itu mengganggu pembicaraannya dengan Sang musuh.

"KAK ELGAR LEPASIN AQI-mmph!!"

Agas tak suka mendengar teriakan Kiara, segera tangan besarnya membekap mulut cewek itu menggunakan kain yang sudah dituangi obat bius.

Perlahan kesadaran Kiara mulai hilang. Semuanya menggelap, Kiara pun benar-benar tak sadarkan diri. Agas melepaskan bekapannya dan menempelkan lakban hitam ke mulut Kiara.

"Nah diem lagi lebih baik," kekeh Agas puas.

Razor berjalan menjauh dari Kiara karena cewek itu sudah berhasil ditaklukkan oleh Agas. Dia berbicara lagi pada Elgar, "Adek lo gue culik. Sekarang dateng ke markas gue kalo mau dia selamat."

ANIMOUS #1 | 2022 [ END ]Where stories live. Discover now