Orang asingEntah kenapa, dua kata yang keluar dari mulut Kenniro mampu membuat hatinya terasa sakit, seperti ditikam sesuatu yang tajam.
Kenapa Kenniro belum mengerti alasan ia melakukannya? Dia memang orang yang kejam, ia juga mengakui caranya salah untuk mempertahankan Kenniro agar tetap disisinya. Tapi, ia adalah seorang ayah yang akan melakukan apapun agar putranya tetap berada disisinya dalam keadaan baik-baik saja. Ia tak akan pernah membiarkan kesalahan tujuh belas tahun yang lalu terulang kembali, dimana ia gagal menjalankan tugasnya sebagai seorang suami dan seorang ayah.
"Ternyata kamu belum jera, ikut Papa!" Ujar Demario yang langsung memegang tangan putranya untuk ia bawa ke mobil
Kenniro sendiri sudah berusaha melepaskan genggaman itu, tapi tenaganya tentu kalah dengan Papanya. Ia tak tau akan di bawa kemana, yang jelas saat ini Papanya sedang mengemudi dengan kesetanan
Sesampainya di rumah tua, Kenniro di paksa masuk kedalam oleh Papanya
"Ini dimana, Pa?" Tanya Kenniro yang tidak mendapatkan jawaban. Apa Papanya itu marah?
Kenniro yakin ini bukanlah rumah tua biasa. Karena ada banyak bodyguard yang berjaga. Apalagi mereka membungkuk saat ia dan Papanya lewat
Demario membuka pintu yang terbuat dari besi lalu mereka masuk kesana. Mata Kenniro membulat saat melihat apa yang ada di dalam sana
"Wildan!"
Kenniro ingin menghampiri, tapi dengan cepat Demario menahannya. Mendudukkannya di kursi lalu mengikatnya
"Lepasin Wildan, Pa!!" Teriaknya dengan marah
Keadaan Wildan sama sekali tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Bajunya robek dengan bekas darah yang ada dimana-mana. Pun ada bekas cambukan di punggungnya. Wajahnya kotor dan tubuhnya tampak lebih kurus dari terakhir yang ia lihat. Matanya sayu dengan tatapan kosong, sudah berada lama Papanya melakukan semua ini?
"Tenang, baby. Papa akan melepaskannya saat Papa sudah puas memberinya pelajaran dan juga menghukum mu" ujar Demario tersenyum, tapi senyum itu terlihat mengerikan di mata Kenniro.
"Ini semua nggak ada hubungannya dengan Wildan"
"Lalu siapa yang sudah melukai mu selama ini? Apa Papa salah menangkap orang?" Ujarnya seolah sedang berpikir
"Itu dulu, Pa. Lagian itu masalah anak remaja. Papa seharusnya tau dan nggak ngelakuin hal sejauh ini" balas Kenniro tak habis pikir
"Kamu juga seharusnya tau, mau itu remaja, dewasa, atau balita sekalipun, jika mereka melukai putra Papa sedikit saja, maka Papa akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih mengerikan" ujar Demario tak main-main
"Habisi anak ini sampai mati" tekannya yang membuat Kenniro menggeleng bruntal dan memberontak dalam ikatannya
Apalagi melihat seorang pria besar yang membawa cambuk panjang dan tebal
"Papa jangan—"
Ctar
"ARKH!"
Ctar
"Papa! Suruh dia berhenti!!" Teriak Kenniro yang tak tega melihat Wildan berteriak kesakitan
Ctar
"Am-pun" lirih Wildan, ia tak menyangka perbuatannya dulu terbalaskan dengan cara seperti ini
Punggungnya sakit dan panas seperti terbakar, tubuhnya pun seperti habis tertimpa bebatuan besar. Untuk menjaga kesadarannya saja ia sudah sangat kesulitan
YOU ARE READING
ALESSANDRO
Short StoryKehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"