PART 34

6.2K 552 76
                                    


"Lepas! Lepas!"

Jika saja kakinya tak lumpuh, Kenniro  pasti sudah bisa melawan wanita itu. Sangat disayangkan, disaat-saat seperti ini justru jurus taekwondo nya tak berguna

Pyar!

Kepala wanita itu berdarah karena Kenniro melemparnya dengan vas bunga di nakas

Saat wanita itu lengah, Kenniro segera meraih kursi rodanya dan duduk diatasnya dengan susah payah

"Sialan kau!!" Teriak wanita itu yang segera tersadar dan langsung menggulingkan kursi roda itu

Brak!!

"Arkhh!!"

Kenniro terjatuh, kepalanya terbentur pinggiran meja hingga menciptakan cairan merah disana.

"Kau!" Desis wanita itu dan mengangkat tangan tinggi-tinggi dengan posisi menggenggam sebuah katana

"Pergilah ke neraka!"

Jleb

"Arkhh!"

Mata Kenniro terbuka lebar, menikmati sakit yang menghujam dadanya. Sedikit demi sedikit cairan merah kental itu membentuk sebuah genangan di lantai yang semula putih bersih

Sebenarnya, apa salahnya? Setiap hari pasti ada yang mengincar mautnya. Sudut matanya mengeluarkan air mata seraya menoleh ke arah dinding kamarnya yang terpasang foto Demario, Irene dan juga Kenniro

Apakah seperti ini akhir dari hidupnya?

Jleb!

"ARKHH!!"

Lagi, kenapa orang-orang ini tak juga merasa puas? Tak cukupkah dengan racun yang kini membuatnya lumpuh? Dan sekarang ia harus kembali menanggung dua tusukan di dadanya

Wanita itu tertawa melihat bagaimana mata sayu Kenniro yang sebentar lagi akan tertutup untuk selamanya. Setelah itu, dirinya mendekat ke arah Kenniro dan membisikkan deretan kalimat yang membuat dadanya kian sesak

"Dunia terlalu kejam untuk anak kecil sepertimu. Bukankah aku terlalu baik karena memberikan kematian untukmu?" Melihat air mata Kenniro yang semakin deras, wanita itu segera menghapusnya

"Jangan menangis. Memang seharusnya bukan kau yang menanggung akibat perbuatan Papamu. Tapi jika tak seperti ini, mana mungkin Demario akan merasakan arti kehilangan seperti kami? Tidurlah dengan tenang, hm?"

Wanita itu berdiri, pergi melalui balkon yang entah akan mengarah kemana. Tapi setelah wanita itu pergi, terdengar bunyi yang sangat nyaring entah apa itu. Kenniro tak lagi mendengarnya karena matanya perlahan lahan tertutup

"Papa..." Lirihnya, dan setelahnya mata itu benar-benar tertutup

Memang benar kata wanita itu. Dunia terlalu kejam untuk Kenniro. Ia yang tak tau apa-apa dan tiba-tiba harus masuk ke dalam dunia yang sangat kejam, ia di kelilingi oleh orang-orang yang memperebutkan harta dan tahta demi kepuasan dunia

BRAK!

"KENNIRO!!"

Irene berlari menghampiri putranya, berlutut dan menaruh kepala Kenniro di pahanya

"Kenniro! Bangun!! Hikss.."

"Mama mohon..hikss..Kenniro!" Ia kalut, melihat Kenniro yang bersimpuh darah membuat sekujur tubuhnya serasa mati rasa.

"Kenniro dengar Mama kan, sayang?"

Ia kesini karena mendengar suara alat yang beberapa hari yang lalu Demario memasangnya agar penyusup tak bisa masuk ataupun kabur. Irene yakin, penyusup itu pasti sudah ditangkap oleh bodyguard yang berjaga

ALESSANDROOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz