PART 22

8.9K 637 20
                                    


Byurr

Begitu air dingin membasahi tubuhnya, Kenniro pun terbangun. Mendapati ia yang ada di tempat yang kotor dan kumuh dengan keadaan tangan yang diikat ke belakang.

Telunjuk seseorang menggapai dagunya. Melengoskan nya ke kanan dan kiri. Mengamati setiap inci dari wajahnya

"Tidak buruk" ujar orang itu

Iya, Kenniro tau. Ia tampan dan rupawan. Itu kan maksudnya?

Orang itu menghela nafas sebentar lalu berdiri sambil menatap Kenniro dengan tajam. Detik selanjutnya, orang itu mencengkram kedua pipi Kenniro menggunakan satu tangannya, refleks mata Kenniro terpejam.

"Ternyata cukup mudah membuatmu ketakutan, lemah!"

Dugh!

Apalagi yang dilakukan anak taekwondo sepertinya? Tentu saja menendang privasi pria itu. Kenniro tak suka dibilang lemah, dia itu pernah menjuarai taekwondo tingkat nasional.

"Lo yang lemah!! Asal Lo tau ya, Lo itu orang terlemah yang pernah gue temuin! Bukan cuma lemah, tapi juga cupu!! Beraninya sama anak kecil, nggak mampu Lo lawan bokap gue!!" Teriaknya dengan sangat kencang membuat amarah pria itu meledak-ledak

"Dasar bocah ingusan!!"

'pyarr'

Rasa pening langsung menjalar ke kepalanya saat sebuah botol kaca mengenai kepalanya. Darah kental mengalir dari pelipisnya, menetes di permukaan lantai yang kotor.

'pyarr'

Lagi, entah dari mana pria itu mendapatkan botol kaca hingga menggunakannya untuk melukai kepalanya

'pyarr'

'pyarr'

Sekarang bukan hanya pelipisnya saja berdarah, tapi seluruh wajahnya juga terkena cairan merah itu. Telinganya berdengung, matanya sudah tak bisa melihat dengan jelas objek didepannya. Terakhir, ia hanya bisa mendengar suara tawa pria itu dengan samar, setelah itu gelap.

"Habisi anak itu" titah Darwin pada anak buahnya. Tak peduli dengan wajah Kenniro yang berlumuran darah, tak peduli dengan Kenniro yang tak sadarkan diri

Sedangkan Darwin kembali duduk dengan tenang dengan bersindekap dada menatap puas pemandangan didepannya

Tangannya mengambil botol yang sangat kecil di sakunya. Memandangnya sebentar lalu beralih ke arah Kenniro dengan seringai yang tercetak jelas di wajahnya

"Tuan, apa anda yakin akan memberikan racun itu ke anak ini?" Tanya salah satu bawahannya dengan ragu

"Kau pikir?" Alisnya ia angkat sebelah sambil menatap lawan bicaranya

"Tidak tuan, hanya saja—"

"Aku bukan orang yang berbelas kasih. Demario harus menderita, dan itu lewat anak ini" ujarnya sambil terkekeh menyeramkan

"Stop!" Lalu para bawahannya pun berhenti memukuli Kenniro. Dan setelah itu mengkode untuk kembali menyiram tubuh Kenniro dengan air seperti sebelumnya

'byurr'

"Shh.."

Dugh!

Brak!

Belum kesadarannya kembali penuh. Kursi yang didudukinya ditendang oleh Darwin membuat Kenniro tersungkur dengan keadaan masih terikat di kursi itu. Punggungnya terasa nyeri akibat hantaman antara kulit dan lantai. Belum lagi luka di kepalanya sebelumnya darah sudah berhenti mengalir sekarang kembali keluar lagi karena terbentur tiang didekatnya

ALESSANDROWhere stories live. Discover now