PART 28

9.3K 614 12
                                    


Pagi ini, diawali dengan Kenniro yang merengek tak mau di tinggal Demario. Sekarang, Kenniro lebih lengket dengan Papanya daripada dengan Mamanya

Sudah ribuan kali bujuk rayu yang di keluarkan oleh Irene, tak ada yang mempan sama sekali. Kenniro tetap memeluk tubuh Demario di atas ranjang

Dari kemarin, Kenniro memang tak bisa di tinggal Demario barang sedetikpun. Mungkin kemarin-kemarin Demario masih bisa meninggalkan pekerjaannya. Tapi tidak dengan sekarang, Demario ada urusan yang lebih penting persoalan ia yang akan mengundurkan diri dari dunia bawah

"Sama Mama dulu ya, Ken. Papa mau kerja" bujuk Irene yang kesekian kalinya yang di balas gelengan oleh sang anak

Irene menatap Demario yang sudah siap dengan jas hitam juga kemeja hitamnya. Tadi pagi jam empat dini hari Irene membangunkan Demario agar segera bersiap-siap untuk pergi ke kantor agar kejadian seperti ini tidak terjadi. Tapi apalah daya, Kenniro bangun lebih pagi hari ini

Kenniro menggeleng sebagai jawaban dan semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Demario

"Kalau Papa kerja, Ken ikut" ujarnya pelan, tapi masih bisa di dengar pasangan suami istri itu. Sebenarnya, itu hanya dalihnya saja agar bisa keluar dari mansion. Karena sudah satu Minggu ia tidak keluar, tentu Kenniro sangat bosan.

"Nggak boleh, sayang. Kamu belum sembuh"

"Bang Sam juga belum sembuh, tapi kenapa di bolehin kuliah?" Protes Kenniro. Memang, kaki Samuel belum sembuh total. Tapi keadaannya sudah lebih baik dari Minggu kemarin

"Hari ini Abang mu itu ada sidang skripsi" jawab Irene

"Tetap aja! Pokoknya Papa nggak boleh kerja kalau nggak sama Ken" putusnya

"Iya udah, Papa nggak kerja. Cepat makan sarapan dan obatmu, Oke?" Pasrah Demario. Jika tidak segera dihentikan, perdebatan akan terus berlanjut entah sampai kapan. Lebih baik ia yang mengalah

Sedangkan, Kenniro berdecak dalam hati karena harapannya untuk keluar Mansion pupus begitu saja. Seharusnya Papanya itu memperjuangkan untuk tetap pergi bekerja dan berakhir membawanya

"Lepas dulu ini nya" ujar Kenniro sambil menarik dasi juga jas yang sudah rapi terpasang di tubuh Demario. takutnya nanti ia di kelabui seperti anak kecil dengan Demario pergi diam-diam tanpa sepengetahuannya

Tak menunggu waktu lama lagi, Demario segera melepas dasi juga jasnya agar Putranya segera memakan makanannya

Setelah makan dan minum obatnya, sekarang Kenniro sedang berada di gendongan Demario. Ia tidak terlalu suka memakai kursi roda, lebih baik di gendong seperti ini

Sesampainya di halaman belakang mansion, mereka melihat Gara yang sedang mengelus kepala kedua harimau yang saat itu pernah di berikan pada Kenniro tapi di tolak olehnya dengan alasan menyeramkan

"Nggak mau kesana" ujar Kenniro saat Demario akan melangkah mendekati Gara

"Kenapa?"

Tentu saja ia takut dengan kedua hewan itu!! Tapi Kenniro memilih menggeleng sebagai jawaban

Kenniro melihat kedepan, Gara berjalan mendekati mereka dengan kedua harimau yang mengikuti, kompak sekali!

"Papa pergi!"

"Baiklah" ujar Demario. Setelah itu memberikan Kenniro agar di gendong oleh Gara. Setelahnya, Demario benar-benar pergi dari sana

"Papa!! Bukan gitu maksudnya!!" Kesal Kenniro, matanya berkaca-kaca saat harimau itu menjilat kakinya layaknya sebuah permen. Walaupun tak merasakan apa-apa, tetap saja dirinya ingin menangis. Bagaimana jika tiba-tiba kedua harimau itu memakan kakinya?

"Setengah jam lagi, Kenniro ada terapi jalan. Ingat itu Gara!" Ujar Demario yang sudah menjauh dan di balas acungan jempol olehnya

"Hiks...nggak mau disini!"

Gara terkejut tentu saja. Adiknya tiba-tiba menangis

"Diamlah"

"Huaaaaaa....hiks"

Eh! Bukan itu maksudnya!! Gara menggaruk kepala belakangnya, merasa bingung dengan apa yang baru saja dilakukannya. Ia tak seahli itu untuk menenangkan bayi yang sedang menangis

"Itu! Itu!" Kenniro terus saja berteriak histeris sambil menunjuk kedua hewan loreng yang masih berada di kakinya

Kenniro itu manusia normal, jika dihadapkan dengan hewan buas tentu akan berteriak histeris. Walaupun kedua hewan itu sudah di jinakkan, tetap saja Kenniro takut. Hewan itu bisa saja sewaktu-waktu menerkamnya untuk di jadikan santapan makanan

"Jauhin!!" Pekik Kenniro di saat Gara malah berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan harimau itu

Sontak saja pekikan itu membuat Gara langsung berdiri tegak, menatap Kenniro yang menyembunyikan wajah di ceruk lehernya

Kenniro takut. Gara tau dan dirinya sengaja melakukannya

"Nggak mau sama Abang! Mau sama Papa aja!!" Ujar Kenniro dengan sesekali sesenggukan, matanya menatap penuh permusuhan ke arah Abang sulungnya itu

"Kau!" Tunjuk Gara pada seorang bodyguard yang memang berjaga disana

"Kembalikan hewan ini ke kandangnya" titah Gara setelah bodyguard itu mendekat

Kemudian Gara membawa Kenniro ke gazebo yang disampingnya ada pohon rindang. Sangat cocok untuk bersantai di hari yang hampir siang ini

.

.

.

Demario menatap foto yang ada di tangannya, ia berusaha menahan gejolak amarah saat melihat foto tersebut. Bukan, bukan fotonya melainkan orang yang ada di dalam foto tersebut

"Mata-mata kami berhasil menemukannya. Saat ini, Darwin berada di jakarta hospital untuk melakukan perawatan. Menurut informasi, Darwin akan terbang ke Jerman besok pukul tujuh pagi"

Demario menarik nafas panjang mendengar penjelasan dari Roy yang memang ia tugaskan untuk mencaritahu tentang Darwin yang di duga masih hidup. Dan benar kan dugaannya! Darwin benar-benar masih bernyawa saat ini

Tanpa sadar, tangan yang ia gunakan untuk memegang foto tersebut terkepal hingga membuat lembar foto itu rusak

"Beritahu Carlos, malam ini Darwin harus sudah ada di ruang bawah tanah"

"Baik tuan"

Roy pun undur diri, meninggalkan Demario yang masih menatap lembaran foto yang sudah tak berbentuk lagi

"Kau akan habis di tanganku malam ini, Darwin" desis Demario tajam

Masih terekam jelas di otaknya bagaimana Kenniro mengerang kesakitan dan dirinya sebagai seorang Ayah tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa diam memandangi Putranya



















Iya tau, Part nya pendek. Karena udah menuju ending. Entah itu sad ending atau happy ending, untuk sekarang di bawa santai aja. Yang masih mau lihat Kenniro berulah lagi, pantau sampai akhir cerita.

Udah itu aja, selamat malam.
Kadang suka dapat notif tengah malam, jangan suka begadang sayangggggg

Bye bye👋

See you next time 🍄🍄🍄

.

.

.







ALESSANDROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang