PART 25

9.1K 676 23
                                    


"Samuel"

Orang yang dipanggil tetap diam, masih dengan memeluk tubuh dingin Kenniro tanpa mau mendongak atau melihat kebisingan yang terjadi karena adanya puluhan helikopter

"Samuel!! Angkat kepala mu. Ini saya, Gara"

Mendengar itu, Samuel dengan perlahan mendongak. Menatap Gara yang ada di depannya juga melihat keatas dimana ada banyak helikopter penyebab kebisingan hutan

"Ayo naik, hutan ini sebentar lagi akan diledakkan" ujar Gara dengan nada seperti biasanya

"Papa?"

"Ada Daddy yang urus, ayo cepat!"

Gara mengambil alih Kenniro. Dalam benak ia bertanya-tanya ada apa dengan adiknya? Kenapa wajahnya sangat pucat?

Samuel naik menggunakan tangga lipat yang terhubung ke salah satu helikopter. walaupun ia sedikit kesusahan karena sobekan pada kakinya, tapi ia berhasil naik dengan selamat disusul oleh Gara yang menggendong Kenniro dipunggung

DUARR!

DUARR!

si jago merah mulai merambat melahap semua isi hutan. Burung-burung pun langsung berterbangan dengan kicauan tiada henti

Hutan yang semula dipenuhi dengan pohon rimbun sekarang hilang tertelan api yang terus-menerus berkobar

Tapi sang pelaku? Apa pedulinya? Bahkan jika seluruh dunia ini terbakar pun perhatiannya hanya akan tertuju pada adiknya, pada keselamatan adiknya, Kenniro.

"Abang, Kenniro kena racun" ujar Samuel dengan cemas

"Apa?!"

Dilihatnya wajah Kenniro yang makin kesini makin pucat seolah tak ada darah yang mengalir ditubuhnya

Mereka pun membawa Kenniro ke Mansion. Tentu saja, hal ini tidak bisa ditangani oleh dokter biasa.

Kenniro harus ditangani oleh Galen , selain menjadi dokter pria itu juga menyandang sebagai ilmuan yang penemuannya sudah diakui oleh seluruh dunia dengan kehebatannya

.

.

.

Mereka menunggu di depan kamar Kenniro dengan cemas harap-harap pintu coklat itu segera terbuka

Irene masih sesenggukan di pelukan Demario yang dibalas elusan lembut pada punggung kecilnya

Tak lama, Samuel datang bersama Roy dengan penyangga ditubuhnya. karena luka di kaki, ia jadi tak bisa berjalan dengan normal

Dirinya langsung berlutut dihadapan Demario sambil menundukkan kepalanya dalam. Semua yang ada disana pun tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya melihat apa yang dilakukan Samuel

"Maaf"

Hanya itu yang keluar dari bibir Samuel setelah sepersekian detik terdiam

"Maaf, Pa. Lagi-lagi aku gagal jagain Ken, maaf" racau nya dengan sangat jelas

"Bukan salah kamu" balas Demario Tanpa melihat ke arah Samuel dan masih sibuk menenangkan istrinya

"Berdiri" Samuel pun dibantu berdiri oleh Roy. Setelah itu kembali mendekati Demario dengan susah payah

"Pa, aku benar-benar nggak tau kalau Kenniro kena racun" ujarnya menjelaskan, ia takut Demario masih kecewa padanya

"Papa tau, berhentilah merasa bersalah hanya karena Papa menitipkan Kenniro padamu"

Ceklek

Dokter Galen keluar sambil mengusap dahinya yang berkeringat. Lalu menatap keluarga Alessandro yang juga tengah menatapnya

ALESSANDROWhere stories live. Discover now