4°PLAD°

23.9K 1.2K 3
                                    


HAPPY READING READERS!!

'Hidup terus berjalan dan harus membutuhkan tenaga. Jika lu lemah, bagaimana jalanin nya?'

Hari ini sudah malam, tapi alea tidak bisa tidur dikarenakan di tubuh sebelumnya ia harus meminum obat tidur dan obat anti depresi yang bernama diphenhydramine dan Nitrazepam.

Apakah alea masih punya obat nya? Pikir alea.

Alea pun mulai mencari obat tersebut, alea tahu bahwa alea dedemit mengkonsumsi obat yang sama dengan nya, kenapa alea bisa tahu? Yaa karena ingatan yang diberikan oleh alea dedemit.

Beberapa menit mencari dan..

Ketemu!

Ternyata obat nya berada di laci.

"Uhh.. untung aja obatnya masih ada." ucap alea lega, ia pikir bagaimana jadinya jika obat ini tak ada? Dipastikan bahwa dirinya tidak akan bisa tidur dan terus depresi.

'tapi, obat ini gak boleh ketahuan sama daddy dan yang lainnya, pasti alea dedemit juga nyembunyiin tentang hal ini dari keluarganya.' batin alea.

"Lagian sih gara gara alea, jadi gue gak tahu tentang banyak hal di kehidupan sekarang, katanya ini tubuh asli gue." ucapnya entah pada siapa.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.43, alea pun segera menuju ke kasur nya dan masuk ke alam mimpi, tapi sebelum itu ia sudah meminum obat tidur dan anti depresi milik nya.

Pagi harinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.30, alea baru terbangun dari mimpi indah nya, dan langsung menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya.

Setelah selesai alea langsung memakai seragam sekolah, dan lainnya.

Saat sedang bersiap siap, pintu kamar nya diketuk oleh.. entahlah belum dibuka pintunya, bagaimana bisa tahu?

Tok tok tok

Alea pun membuka pintunya, ohh ternyata adik nya..

Sedangkan ezel menjadi bingung, linglung, grogi, sesaat sedang berhadapan oleh alea.
Sebenarnya kemarin kemarin tidak, tapi semenjak kakak nya itu sadar dari pingsan nya menjadi beda.
Pendiam, ya, benar, itulah satu kalimat yang cocok untuk kondisi kakak nya saat ini.

Alea pun menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'apa?'.

"Ee.. kakak sekolah?" Tanya ezel bingung tapi sedikit datar?

Alea pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Ke bawah."

"Ok."

'kenapa ya kak alea jadi pendiam, percakapan tadi aja singkat banget,' batin ezel.

Lalu ezel pun turun ke bawah menuju ke ruang makan diikuti oleh alea tapi  di sebelum itu alea mengambil tas, handphone, dll.

Ruang makan.

Alea saat ini sedang berada di meja makan, dihadapannya terdapat abangnya yang kemarin menyuapi nya, Ya, itu adalah bara.

Sedangkan di samping kanan dan kiri bara ada si kembar fadran dan fadren.

Adik kecilnya yang unyu unyu ada di sebelah kanannya.

Jika ditanya dimana kepala keluarga? Ya dia orangnya sibuk jadi, wajar jika sering tidak ada dimansion.

Alea pun mulai meminum susunya terlebih dahulu, pada saat melihat makanan yang disajikan ia jadi tak berselera, nasi goreng pagi pagi gini? Batinnya.

Pergerakan nya pun diperhatikan oleh semua yang berada di meja makan.

"Kenapa?"tanya bara, sedangkan sang empu hanya menggeleng kan kepalanya.

"Udah sembuh?" Tanya fadren, alea pun mengangguk kepalanya.

"Kalo belum sembuh, istirahat aja, izin." ucap fadran, alea hanya mengangguk kepalanya lagi dan lagi.

Mereka yang melihat alea seperti itu pun menjadi semakin canggung, ada apa dengan alea ini, pikir mereka.

Bayangkan saja dari yang awalnya kayak cacing kepanasan berubah menjadi manekin, bagaimana tidak heran coba?

"Makan!" titah bara kepada alea, alea hanya mengangguk.

Tapi tetap saja makanan nya tidak dimakan, bukannya tidak menghargai tapi makanan nya saja belum dituang ke piring miliknya, jadi tak apa dong?

"Alea." ucap bara lagi.

"Kantin."

Huh, sangat singkat bukan?

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Jangan lupa voment nya guyss.

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now