10°PLAD°

18.5K 974 4
                                    

HAPPY READING READERS.

Mereka pun sudah sampai di mobil mewah milik Pratama.

Bara pun membaringkan tubuh alea yang lemas yaa karena belum makan juga sih, di mobil yang berbau duit tersebut.

"Hati hati!" ingat Pratama kepada bara, sang empu hanya mengangguk.

"Bang kita pulangnya gimana?" Tanya fadren bingung, kalo ikut mobil Pratama mobil nya gimana?

"Pakai mobil yang tadi dipakai kalian." Jawab bara.

"Tapi kan kita mau ngeliat alea.." ucap fadran tak setuju oleh ucapan bara.

"Dimansion ketemu."

"Mendingan mobilnya di jemput aja ya sama orang suruhan daddy?" bujuk ezel.

Bara dan Pratama menggeleng tegas.

"1"

"2"

Fadran, fadren dan ezel pun langsung menuju ke arah mobilnya dengan panik ia tahu apa yang akan terjadi jika hitungan Pratama sudah sampai 3.

Mobil pun mulai meninggalkan kawasan sekolah dengan melaju kencang.

'abang nyesel dek, harusnya tadi abang paksa kamu buat makan dulu, maaf." batin bara menyesal ia merasa jika dirinya tetap memaksa alea untuk makan mungkin kejadian ini tidak akan terjadi.

'kenapa ini bisa terjadii!!' batin Pratama frustasi sambil mengusap wajahnya kasar.

Bawahan pratama yang menyetir mobil pun berkeringat dingin. Jika seperti ini ia yakin segala kelakuan nya akan menjadi kesalahan mendingan diam aja deh takutnya kena semprot.

Mood tuan nya lagi hancur.

Sebenarnya dia juga kaget sih, ini pertama kali anak tuannya yang cantik nan manis ini pingsan.


Eungh

suara lenguhan alea membuat satu mobil mengalihkan atensinya ke arah dirinya.

"Kamu udah sadar?" tanya pratama senang. Huhh, sekian lama anaknya pingsan akhirnya sadar juga.

"Ada yang sakit gak?" Tanya bara, alea pun tidak menjawab lantaran masih bingung apa yang baru terjadi.

Hal itu membuat dua orang tersebut makin panik.

"Alea, kerumah sakit daddy antar," ucap pratama

"Iya kerumah sakit ya," tambah bara, alea hanya menggeleng lemas.

Pasrah, sepertinya alea hanya ingin istirahat,pikir mereka.

Mobil mewah tersebut pun mulai memasuki kawasan mansion.

Huh! Ternyata fadran, fadren dan ezel sudah sampai.

Entahlah kenapa jadi mobil yang dikendarai fadran menjadi lebih cepat sampai mansion..

Tapi,

Untuk alea apasih yang enggak.

Alea pun mulai turun dari mobil dengan terlebih dahulu membuka pintunya.

Fadran, fadren dan ezel yang melihat alea sudah sadar pun senang bukan main.

Ia takut, takut jika alea tidak sadar lagi.

"Kak alea udah sadar?" Tanya ezel riang, alea hanya mengangguk.

Pada saat ingin melangkahkan kakinya keluar dari mobil, alea merasakan kakinya sangat amat lemas alhasil tubuh nya menjadi oleng.

Mereka semua pun menjadi panik bukan main.

Tapi pratama lebih dulu untuk menahan tubuh alea agar tidak jatuh dan menggendong nya.
(Sugar daddy cuyy!!)

"Hati hati sayang," ucap Pratama sayang, memang kedekatan alea dengan dirinya agak berjarak tapi tetap saja sayangnya terhadap alea tidak akan pernah memudar.

Ia sayang putri satu satunya ini melebihi apapun!

Sedangkan para anak anak nya yang lain hanya menatap pratama dingin, datar nan tajam.

Cari kesempatan dalam kesempitan, batin para anak laki laki itu.

Pratama yang melihat ekspresi para anaknya yang lain tersenyum remeh.

Alea sendiri pun menjadi jengah, apaansih maksudnya? Batin alea.

Ia tuh sudah capek, pengen rebahan lagi!!

"Dad..." Ucap pelan dan parau alea membuat mereka mengalihkan atensinya ke arah alea yang tengah memandang mereka dengan mata sayup sayup.

"Oh iya sayang, maafin daddy ya?, Kita masuk sekarang." ucap Pratama lembut.

Lalu mereka semua pun memasuki kawasan mansion. Terlihatlah para maid dan bodyguard yang menunduk hormat.

Jangan lupa voment nya guyss.

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now