32°PLAD°

5.8K 363 14
                                    

HAPPY READING READERS

Hari ini adalah hari kembalinya alea belajar di sekolah nya. Untuk makan malam bersama keluarga nya dan bertemu dengan nenek sihir itu sudah berjalan 2 hari yang lalu.

Berarti alea telah izin untuk tidak sekolah selama 5 hari, dan sekarang kondisi alea sudah lebih baik. Dan mungkin bisa melanjutkan aktivitas nya seperti biasa.

Tapi, walaupun keluarga nya merasa alea sudah sehat, alea tetap dijaga ketat oleh mereka. Alea sendiri pun jadi bingung, padahal sudah sehat, tapi kenapa masih dijaga ketat?

Setelah siap siap alea pun langsung beranjak menuju ruang makan agar keluarga tercintanya tidak menunggu lebih lama.

Tap tap tap

Suara pijakan kaki alea membuat para laki laki yang berada di meja makan mengalihkan atensi nya ke arah dirinya.

"Pagi." Sapa singkat alea sambil tersenyum tipis.

"Pagi princess."

"Pagi dek."

"Pagi kak."

Tanpa menunggu lama alea langsung duduk di samping pratama. Para boy's azverza pun melototkan matanya.

"Dek, sama abang aja sini, sebelah abang," Ucap bara, pratama pun langsung menatap bara.

"Heh, apa apaan kamu. Alea tuh mau nya sama daddy, iya kan princess?" Ucap pratama sambil menatap alea, alea sendiri pun jadi merasa tak enak, tapi, mau tak mau alea mengangguk kecil sambil tersenyum tipis.

"Halah dad, liat tuh mukanya kak alea, kayak terpaksa gitu." Ucap ezel kesal dengan Daddy nya itu.

Sepertinya ezel masih mempunyai dendam kepada daddy tampan nya itu.

Pratama pun memicingkan matanya merasa tak percaya lalu beralih menatap alea yang berada di sampingnya seakan meminta penjelasan.

"Eng-gak kok, alea suka duduk deket daddy,"

"Udah deh dek, gausah pura pura." Ucap fadran merasa dugaanya benar.

Ya, dari wajah nya alea sih mengatakan bahwa dirinya terpaksa duduk di sebelah pratama. Tapi, sebenarnya alea tidak terpaksa sama sekali, ia duduk di samping pratama juga karena asal duduk aja tanpa melihat siapa orang di sebelah nya. Yang membuat ekspresi wajah nya seperti itu karena perdebatan dari para keluarga nya.

Duduk kok berebutan, pikir alea heran.

"He'eh, muka kamu itu yang udah buktiin semua nya." Tambah fadren.

"Sudah, sudah. Alea tuh mau nya duduk sama daddy, bukan sama siapapun. Jadi, ayo kita makan daripada telat." Ucap pratama menengahi, sebenarnya sih dirinya bukan bermaksud menengahi melainkan dirinya takut jika alea terpengaruh dengan anak biadap nya, jadi tak duduk dekat dengannnya. Para boy's azverza pun mendengus malas lalu makan dengan kesal.

Sekarang mereka sudah berada di THS. Mereka berangkat dengan mobil yang dikendarai oleh fadran.

"Yuk turun!" ajak ezel sambil menggandeng tangan mungil alea dengan senyum yang merekah, alea hanya mengangguk.

Mereka semua pun sudah turun dari mobil mahal tersebut, alea sendiri pun jadi terkejut. Bagaimana tidak?, Baru saja ekspresi wajah ezel yang tersenyum lebar tiba tiba berubah menjadi datar dan dingin.

Alea pun memandang Abang kembarnya, huh ternyata sama. Ekspresi dari wajah mereka sepertinya sudah diatur.

Mereka pun berjalan di koridor, sering kali  mendengar bisikan bisikan dari para murid THS.

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now