31°PLAD°

6.6K 419 23
                                    

HAPPY READING READERS

Mereka yang melihatnya pun mendengus malas.

Mencari kesempatan dalam kesempitan, batin mereka kesal.

Fadran pun menampilkan semuman remehnya, tatapan miliknya seakan berkata '0 - 1'.

Alea pun hanya tersenyum kikuk, ia tak biasa diperlakukan seperti ini..

Setelah itu mereka berbincang bincang, tak urung sering kali mereka juga tertawa dengan tingkah jahil ezel.

Entahlah, dulu mereka jarang berkumpul kumpul seperti ini tapi, semenjak kejadian itu, mereka seakan sadar bahwa alea sangat berharga.

+++

Alea dan keluarga nya pun sekarang berada di restoran mewah yang pastinya sangat mahal.

Memang, mereka merencanakan untuk makan malam diluar. yaa, mumpung Pratama dan bara tidak ada kerjaan.  Padahal mah bapak dan anak sulung itu sangat sibuk tapi, karena tak tega melihat alea yang terlihat sangat bosan, mereka pun mengorbankan waktunya sedikit agar alea senang.

Mereka semua sudah memesan makanan, tinggal menunggu para pelayan mengantar pesanan nya.

Saat tengah menunggu makanan datang sambil berbincang bincang, tiba tiba mereka semua terdiam, Ya, kecuali alea.

Bahkan alea pun jadi bingung sendiri dengan sikap keluarga nya ini.

Ternyata yang dilihat oleh mereka adalah nenek tua yang berstatus sebagai nenek para anak dari pratama. Tepatnya adalah ibu dari yana, istri pratama.

Pratama dan boy's azverza menatap nenek tua itu dengan tajam dan dingin. Sungguh, mereka tak suka dengan nenek tua bau tanah itu karena, orang itu adalah salah satu orang yang  sering menyakiti yana sesaat masih hidup.

Nenek tua yang merasakan tatapan tersebut pun mengalihkan atensinya ke arah Pratama serta anak anaknya.

Senyuman terbit di bibir keriput serta cabai nya. Bibir itu!, Bibir berisi api neraka!!

"Hai pratama, ohh ada cucuk nenek ya?" Ucapnya sambil pura pura kaget. Mereka pun diam." Nenek kangen sekali dengan kalian, sudah lama kita tidak bertemu ya?" Ucap nenek tua itu seakan merasa senang.

Padahal, semua itu palsu!

Perempuan tua itu jahat, pintar memanipulasi, dan jangan lupakan mempunyai mulut yang berisi api neraka.

"Eh, ada al–—

"Tidak usah ucap nama anak saya dengan mulut kotor mu itu ibu!" Tajam dan dingin Pratama sambil mengepalkan tangannya agar tak terpancing emosi.

Padahal ucapan yang sebenarnya saja belum terucap, tapi wajah keriput itu sudah cukup membuat mereka naik darah.

"Ahh, tak usah marah seperti itu Pratama. Ibu hanya ingin menyapa cucu cantik ibu ini" ucap nenek tua tersebut sambil mengalihkan atensinya ke arah alea yang menatap mereka bingung.

"Alea... Apakah kamu masih ingat dengan nenek hm?" Tanya nya dengan senyuman iblis nya yang tak kunjung luntur.

Alea hanya menatap nenek tua itu datar dan dingin. Entahlah, tiba tiba saja tubuhnya bereaksi seperti itu. Seakan tubuh nya itu tak suka dengan netubata (nenek tua bau tanah).

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now