33°PLAD°

6.1K 391 29
                                    

HAPPY READING READERS

Sedangkan disisi lain fadrandkk dan ezeldkk pun tengah mencari kursi yang kosong.

"Woy pak kezi, lu duduk di mana?" Tanya erwin kepada kezi, sang empu pun mendengus malas.

"Apaan sih bang, nama gua tuh kezi. Beda sama pak kezi yang tengil itu." Bela kezi, erwin pun memicingkan matanya.

"Aelahh, nama lu kan sama,"

"Lah beda bang." Ucap kezi, yang lain pun mendengus malas. Pertengkaran yang tidak berfaedah.

"Yaudah, sekarang duduk di mana kezi paling genteng?" Ucap erwin pelan, kezi pun tersenyum lebar. Ya, memang dirinya sangat tampan.

"Gua gak tahu bang, ngapain tanya gua."

Erwin pun sudah emosi, menyesal dirinya telah memuji adik kelasnya itu."heh, lu kan yang bilang ke kita, kalo tempat duduk di kantin masih banyak?!"

Ya, Alasan kedua Circle ini datang kekantin berbarengan, karena mereka habis bolos di pelajaran pertama dan kedua di rooftoop.

Kezi pun manggaruk tengkuknya yang tak gatal." Hehe, liat aja tuh bang, rame kan?, Kayak nya kita kagak kebagian."

"Tuh ada," celetuk alex sambil mengalihkan atensinya ke arah meja kantin yang masih kosong, tanpa menunggu waktu yang lama mereka pun duduk di kursi yang masih kosong tersebut.

Sambil menunggu pesanan  datang mereka pun berbincang bincang hal yang sebenarnya tidaklah penting.

Tiba tiba saja, ezel jadi kepikiran dengan alea.

"Kak alea mana ya bang?" Tanya ezel ke abang kembarnya, yang lain pun hanya menyimak pembicaraan antar saudara tersebut.

"Itu kak alea," celetuk acder sambil menunjuk alea yang tengah duduk bersama seya.

"Ajak kesini aja," ucap daniel kepada si kembar, mereka pun mengangguk dan langsung memanggil alea tapi, mereka urungkan tak kala alea malah beranjak dari duduknya.

---

Setelah bergulat dengan pikiran nya, alea pun langsung menghampiri jader. Hal itu tak luput dari pandangan seisi kantin.

"Jader," panggil alea, jader yang mendengar nya pun menengok ke arah alea.

"Kenapa alea?" Tanya jader sambil mengernyitkan keningnya heran, memang, sedari dulu walaupun mereka berada di dalam kelas yang sama, mereka tidak pernah berbincang bincang, apalagi alea lebih dulu lah yang mengajak nya bicara.

"Gua mau ngomong sama lu, ikut gua."

"Oke."

Setelah itu mereka pergi meninggalkan kantin.

"Bang! Itu kak alea mau kemana?" Ucap ezel panik sambil sedikit menggebrak meja, bahkan ia langsung berdiri dari duduknya dan membuat seisi kantin mengalihkan atensi ke dirinya.

"Apa mungkin mau ke kamar mandi?" Ucap fadren masih berpikir positif, walaupun begitu ia juga resah dengan adiknya yang terlihat dekat dengan laki laki selain keluarga nya.

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now