12°PLAD°

17.3K 838 1
                                    

HAPPY READING READERS

"Jadi gimana nona alea?" Tanya dokter blean yang mendapat jawaban dari alea meragukan.

"Iya, saya merasa jantung saya berdetak lebih kencang," ucap alea jujur kepada kepada dokter blean.

"Apa nona pernah mengalami sesak nafas, atau sering kelelahan?"

"Saya tidak mengalami sesak nafas tapi, saya sering kelelahan." jawab alea.

'Apa dokter fande sudah tau akan hal ini?, Tapi kenapa gak bilang sama tuan pratama?' batin dokter blean.

Ya, keluarga azverza memiliki dua dokter pribadi.

"Maaf nona, ini tentang kesehatan anda. Apakah keluarga anda sudah mengetahui hal ini?" Tanya dokter blean hati hati, membuat alea menggeleng.

Setelah percakapan itu, dokter blean menyarankan agar alea memberi tahukan kondisinya kepada keluarga nya. Tentu saja alea menolak akan hal itu.

Dokter blean tak menyerah begitu saja, ia menyarankan agar alea melakukan check up agar tahu apa penyakit yang alea idap tapi tetap saja alea menolaknya.

Pasrah.

Itulah keadaan dokter blean saat ini.

Sekiranya semuanya sudah selesai, dokter blean pun keluar dari kamar alea.

Mereka semua yang menunggu diluar kamar alea pun langsung menghampiri dokter blean.

"Gimana?" Tanya pratama datar, membuat dokter blean menelan ludahnya kasar.

"Nona alea hanya kelelahan, dan obatnya saya sudah berikan kepada nona alea, obatnya diminum dua kali sehari," ucap dokter tersebut bohong, ya, itu adalah suruhan dari alea, Awalnya dokter itu menolak tapi ya taulah gimana alea. mereka hanya mengangguk mengerti.

Setelah percakapan singkat tersebut, dokter blean diantar keluar oleh salah satu bodyguard.

Dan mereka semua masuk kedalam kamar alea, dan terlihatlah sang pemilik kamar yang tengah memejamkan matanya.

"Alea kamu makan dulu, tadi dokter bilang kalo kamu kelelahan," ucap Pratama sambil mengelus surai indah milik alea.

"Iya dad." jawab alea sekenannya.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Matahari sudah muncul untuk menerangi bumi, dan alea pun sudah siap siap untuk berangkat sekolah dengan rapi.

Agar keluarga nya yang lain tidak menunggu lama di ruang makan, alea langsung turun ke ruang makan.

Tap tap tap

Suara pijakan kaki alea membuat para atensi semua orang yang berada di meja makan mengalihkan atensi nya ke arah alea yang hanya menampilkan wajah datarnya.

"Pagi." ucap alea singkat, entahlah, mereka tidak ada yang menyaut ucapan alea.

"Alea, kenapa kamu sekolah?" Tanya pratama kepada alea yang sedang menggeser kursi untuk ia duduk.

"Gapapa, udah sembuh."

"Kamu kemarin baru aja pingsan alea," ucap bara.

"Gapapa bang." jawaban yang diberikan oleh alea membuat bara mengangkat sudut bibirnya kecil.

Yaaa, karena sudah lama juga alea tidak memanggilnya dengan sebutan 'abang'.

"Kakak baru sakit, gaboleh sekolah dulu!" ucap ezel tersirat nada khawatir yang membuat alea sedikit tersenyum.

"Gapapa dek.." jawab alea sambil mengelus rambut ezel, terlihatlah ezel yang memerah pipinya. Hal itu juga membuat para laki laki disana yaitu pratama dan anak anaknya menatap ezel iri.

Ezel yang mengerti akan hal itu pun menampilkan senyuman remehnya.

"Yaudah, tapi, fadran sama fadren jaga alea yang bener!" titah pratama yang diangguki oleh fadran dan fadren tegas.

"Obatnya udah diminum alea?" Tanya bara kepada alea, alea pun bingung. 'obat apaaan?' batin alea.

Hal itu pun tak luput dari pandangan mereka semua.

"Pasti belum diminum?" Tebak fadran yang diangguki pelan oleh alea.

Baru nyadar ternyata.

"Yaudah obatnya ambil dulu, terus diminum." ucap fadren perhatian.

"Iya abang abang dan adek kuu, oh iya daddy ku jugaa," ucap alea gemas kepada mereka, langka!, Karena hal itu membuat para laki laki keluarga azverza pipinya merah.

Enak yaa jadi alea yang diperhatiin sama keluarganya.

Kayak nya sikap possesive mereka mau on nihh.

Maaf ya guys kalo part ini kurang seru..

££££££££££££££

Jangan lupa voment nya guyss.

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang