3. Pertemuan kembali

18.8K 2.6K 59
                                    

Meskipun masih dalam masa berkabung, kembalinya Luna dalam dunia bisnis membuatnya terpaksa harus kembali bersosialisasi dengan sesama kalangan atas.

Dan undangan pertama yang diperolehnya justru untuk merayakan lancarnya proses suksesi kepemimpinan di Tejan Investama yang diadakan oleh High Society Club tempat di mana keluarganya sudah menjadi anggota kehormatan sejak tempat itu pertama di dirikan pada tahun 60-an.

Luna menyibak kerumunan pesta malam itu dengan wajah muram. Tangannya menggenggam tangkai masquerade putih berhias bulu keemasan yang serasi dengan cocktail dress yang dia kenakan. Sambil merapatkan benda itu di wajah, Luna menuruni beberapa anak tangga yang mengarah ke balkoni di belakang ruang dansa utama tempat pesta topeng diadakan.

Tidak seperti kebanyakan generasi pewaris konglomerasi lain, Luna tidak pernah tertarik pada jenis pesta-pesta glamor kalangan atas. Selain pesta debut pertamanya, dia tidak pernah merasa memiliki kewajiban untuk hadir di pesta-pesta itu.

Sekarang, setelah usianya menginjak kepala tiga, keengganannya membaur terasa semakin menjadi-jadi.

Sambil menghela nafas lega begitu tiba di tepi balkoni, Luna menumpu sebelah tangan di langkan sebelum melepaskan stiletto warna emas yang telah menyiksa kakinya sejak dua jam lalu.

Jari-jari kakinya yang tertekuk terasa nyeri saat diluruskan, rasanya sangat tidak nyaman. Menyiksa. Sama seperti ketika dia harus berdiri di samping pasangan yang dingin, berwajah masam, dan terlihat sama enggan sepertinya berada di aula yang penuh sesak oleh kalangan atas Indonesia.

Sebagai salah satu teman dekat, Luna tahu sudah sejak dulu Rhapsody Raja Rembaka termasuk dalam golongan pria angkuh, kaku, dan penuh perhitungan, tapi perceraian pria itu dengan istrinya beberapa bulan lalu telah membuat Raja bermetamorfosis dari lelaki dingin menjadi gunung es yang tidak tertakhlukan.

Tidak butuh ilmu khusus untuk tahu jika Raja masih sangat terpukul oleh perceraiannya dengan artis cantik Serenade Arinda. Dan meski Raja dan Luna sadar, demi kebaikan bersama, sebaiknya mereka menikah ... Keduanya tidak benar-benar serius menjalani fase penjajakan prapernikahan yang disarankan oleh keluarga kedua belah pihak.

"Kupikir Cinderella tidak pernah dengan sengaja berencana meninggalkan sepatunya agar di temukan!"

Luna membalikkan tubuh dengan cepat, terkejut karena rasa familiar mendengar suara rendah disertai nada geli sekaligus ejekan itu.

Luna membalikkan tubuh dengan cepat, terkejut karena rasa familiar mendengar suara rendah disertai nada geli sekaligus ejekan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria pemilik suara berdiri membelakangi cahaya dari ruang di balik pintu hingga Luna tidak bisa mengenali wajahnya. Tapi siluet yang terbentuk terlihat indah meski tersembunyi dalam kegelapan.

Ketika pria itu mendekat, sorot lampu dari taman menjadi pencahayaan dramatis yang mengiringi kemunculannya.

Yang pertama Luna lihat adalah sepatu hitam mengkilat dengan detail serupa seperti deretan sepatu di lemari Ayahnya. Tatapan Luna kemudian beralih pada setelan tiga potong dengan jas berhias emboss old english rose. Emas pada warna dasar, dan hitam pada cetakan motif, dengan masquerade hitam emas yang menutupi wajah sekalipun, Luna tahu jika dia berhadapan dengan salah satu pria paling dandy di klub.

Pelangi Tengah MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang