3

826 59 0
                                    


Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, baik kenangan manis ataupun kenangan pahit, itu bukanlah menjadi alasan untuk tidak terus melangkah ke depan
- Anonymus yung_

________________________________________

Dirga menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidurnya, ia tidur terlentang sambil menatap langit - langit kamarnya sambil mengenang masa lalunya yang begitu menyakitkan untuk di ingat. Jika saja Papanya tidak membahas masa lalunya tadi, mungkin Dirga tidak akan mengingat luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.

Dua tahun telah berlalu, namun nampaknya waktu dua tahun belum mampu membuat luka Dirga mengering, juga belum mampu membuat Dirga melupakan sosok yang pernah mengisi hatinya, mengisi hari-harinya dengan penuh senyum dan kebahagian, namun sosok itu pula lah yang membuat Dirga merasakan sakitnya penghianatan, sosok itu pula lah yang membuat Dirga jatuh sejatuh-jatuhnya dalam keterpurukan akibat luka yang ia torehkan.

Papanya benar. Dirga membenci Faya bukan karena ia jelek, bukan pula karena ia kurang ramah ataupun kurang baik. Dirga membenci Faya karena ia mengingatkannya dengan sosok yang meninggalkan luka yang mendalam, dan sampai saat ini belum mampu ia lupakan kenangan - kenangan menyakitkan itu.

Rasti Wulandari, sosok yang pernah memberinya kebahagiaan dan juga luka. Gadis polos yang juga sangat menyukai K-pop dan Drama Korea, gadis yang selalu nampak ceria dan selalu memberinya senyum hangat nyatanya adalah seorang gadis yang sangat licik dan kejam.

Gadis yang sangat tak ingin Dirga sebutkan namanya lagi. Gadis yang sangat ingin ia lupakan, pada kenyataannya selama lebih dari tiga tahun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih ternyata hanya ingin memanfaatkannya untuk dekat dengan Dwiki Danuarta yang merupakan kakak sepupunya.

Sudah cukup! Batinnya menjerit untuk menyudahi mengenang masa lalu yang begitu menyakitkan itu.

Dirga tak ingin mengingat dan membuka luka lamanya lebih dalam lagi, sebab Dirga takut ia akan kembali jatuh dan berusaha untuk membalas perbuatan gadis itu. Dirga takut akan mengulang kebodohan yang sama dimana ia pernah mengemis pada gadis itu untuk tidak meninggalkannya, ia juga takut jika ia kembali melukai dirinya sendiri dan membuat keluarganya sedih dan kecewa atas tindakannya.

Dirga menghela nafas kasar, ia sudah berusaha sejauh ini. Ia tak boleh kalah dengan masa lalunya, ia tak boleh lemah hanya karena mengingat gadis itu. Ia sudah berjuang dan bangun dari keterpurukannya, hanya karena mengenang masa lalunya tidak akan mampu membuatnya goyah begitu saja. Ia tidak akan goyah, apalagi akan jatuh dan roboh untuk kedua kalinya karena orang yang sama.

"Kau pasti bisa, kau pasti bisa mengubur dan melupakan masa - masa kelam itu. Kau sudah melangkah sejauh ini Dirga. Membuka luka lama tidak akan berpengaruh dengan pertahanan yang selama ini kau bangun" kata Dirga menguatkan dirinya.

"Kau pasti bisa. Masa lalu yang kelam itu bukanlah penghalang untukmu melangkah dan meraih kebahagiaan di masa depan" tambahnya menguatkan dan meyakinkan dirinya bahwa ia bisa melupakan masa lalunya dan mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang pernah ia alami.

Tanpa Dirga sadari, dibalik pintu kamarnya ada Diras yang sejak ia naik kelantai dua dimana kamarnya berada, Papanya itu terus mengikutinya.

Diras mengikuti putra sulungnya hanya karena takut dan khawatir apabila Dirga kembali mengambil tindakan yang nyaris merengut nyawanya karena sosok gadis di masa lalunya.

Tidak ada yang tahu selain keluarganya bahwa; alasan dibalik kebencian seorang Dirga terhadap segala jenis orang yang begitu mencintai K-pop ataupun Drama Korea adalah hanya karena sosok yang memberinya luka di masa lalunya.

.
.
.
.
.

TBC

Written on September 23th, 2019

Nona Goblin is Mine [Tahap Terbit]Where stories live. Discover now