11

579 41 0
                                    


Dirga tidak bisa untuk menyembunyikan senyum dan juga tawanya. Entah mengapa, melihat mahasiswi bimbingannya pulang dengan wajah merah padam menahan kesal sangat lucu dimata Dirga.

Ini adalah kali pertamanya ia melihat tetangga yang ia beri julukan nona goblin itu menampilkan raut wajah kesal sejak kepulangannya ke bandung. Biasanya jika Faya berkunjung kerumah orang tuanya, ia hanya biasa melihat Faya tersenyum dan tertawa. Tapi melihat Faya malam ini menampilkan raut wajah selain yang selalu Dirga lihat, entahlah, Dirga tak mampu menjabarkannya. Intinya nona goblin nampak lucu jika sedang kesal dan marah, terlebih lagi mengingat pakaian yang Faya kenakan saat mendatangi kediaman keluarga Danuarta membuat Dirga tidak bisa berhenti tertawa.

Sulit Dirga percaya, diumur Faya yang sebentar lagi memasuki 21 tahun, ia masih mengenakan pakaian dengan gambar karakter kartun yang biasa Disa nonton di hari sabtu dan hari minggu di RCTI yang tayang setiap pagi.

Dirga memegang perutnya yang sakit karena kebanyakan tertawa, bayangan raut wajah panik nona goblin yang seketika berubah masam saat ia sodorkan kertas HVS peraturan terbaru yang ia buat selama bimbingan terus berputar seperti kaset rusak dalam kepalanya.

Seharusnya Dirga merasa bersalah telah memanggil nona goblin kerumahnya hanya untuk mengambil peraturan baru yang ia buat, seharusnya Dirga merasa bersalah karena telah menganggu waktu makan dan waktu istirahat tetangganya itu, mungkin Dirga akan meminta maaf nanti karena jujur, Dirga sama sekali tidak menyesal telah merepotkan atau bahkan mengerjai nona goblin tetangganya itu. Sebab saat ini Dirga memang butuh hiburan akibat terlalu sibuk bekerja.

"Abang!"

Teriakan suara cempreng Disa memasuki gendang telinga Dirga. Tak berselang berapa lama, Disa keluar dari rumah dengan raut wajah kesal.

"Abang bisa berhenti ketawa nggak? Suara abang keras banget tau nggak, sampai kedalam rumah!" Dumel Disa

"Nggak bisa Dis" Jawab Dirga

"Makanya usaha bang! Lagian yah ngapain abang diluar malam - malam gini, abang kesambet setan yah makanya ketawa terus?" Tanya Disa menyelidik.

"Bukan kesambet setan Dis, tapi abang kesambet Nona goblin!" Balas Dirga tak lupa menyeka sudut matanya yang berair.

Disa yang mendengar jawaban Dirga melongo, sejak kapan nona goblin menebar virus humoris yang begitu kuat sehingga seorang Dirga Danuarta bisa tertawa selepas, sekencang bahkan sampai membuat sudut matanya berair? Terakhir kali Disa melihat Dirga seperti ini sejak Dirga masih menjalin hubungan dengan pelacur itu.

Tunggu!

Bukannya abangnya mengatakan nona goblin? Tolong ingatkan Disa, jika nona goblin yang abangnya maksud bukan sahabatnya Fayana Jingga Maheswari kan?

"Faya apain abang sampai bisa ketawa seperti itu?" Teriak Disa saat otaknya baru saja mencerna maksud dari kalimat Dirga.

"Kepo!" Balas Dirga juga berteriak sebab kini ia sudah melangkah masuk memasuki rumah kediaman keluarga Danuarta dan meninggalkan adiknya di teres depan.

Saat ini tujuan utama Dirga adalah kamarnya yang berada di lantai dua. sebelum Dirga mengistirahatkan dirinya, ia mengirim pesan email kepada dosen senior yang tengah menjalani perawatan di Singapura untuk meminta pendapat dan juga masukan mengenai masalah judul skripsi yang akan Faya kerjakan nanti. Walaupun Pak Hadi sudah mempercayakannya masalah bimbingan padanya, Dirga tetap meminta Pak Hadi untuk tetap ikut terlibat walaupun tidak terlalu dominan seperti dirinya nanti.

________________________________________

From : Dierga.Danuarta@ymail.com
To : Hariadi2202@ymail.com
Subjek : Judul skipsi Fayana Jingga Maheswari

*File terlampirkan

Assalamualaikum
Bagaimana kabarnya Pak Hadi? Semoga kabarnya semakin baik. Sebelumnya saya minta maaf menganggu waktu berobat Bapak, saya mau minta pendapat dan saran mengenai judul skripsi yang akan diambil untuk mahasiswi bimbingan atas nama Fayana Jingga Maheswari. Judul skripsi yang mahasiswi tersebut ajukan sudah saya lampirkan, dan menurut saya judul yang ketiga lebih cocok dari dua judul lainnya, tapi sebelum saya Acc judul tersebut, saya minta pendapat dan saran Pak Hadi lebih dulu, mohon berkenan memberi pendapat dan masukan. Terimakasih sebelumnya Pak, semoga pengobatannya lancar.

Wassalamualaikum.

_________________________________________

Terkirim.

Dirga tersenyum saat membaca notifikasi bahwa emailnya berhasil terkirim. Mungkin dengan ini ia bisa meminta maaf pada nona goblin karena telah merepotkan dan mengerjainya barusan.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Oct 23th, 2019

Nona Goblin is Mine [Tahap Terbit]Where stories live. Discover now