Suadade

90 17 11
                                    

Cast : Twice Jeongyeon, Twice Dahyun, BTS Jimin

Genre : Romance, angst

Author : kaytalist

Di salah satu kamar penthouse bernuansa putih gading, jarum jam di dinding salah satu kamar tepat menunjukkan pukul dua belas malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di salah satu kamar penthouse bernuansa putih gading, jarum jam di dinding salah satu kamar tepat menunjukkan pukul dua belas malam. Ada suara midnight announcer dari televisi yang sengaja dihidupkan untuk mengusir sunyi. Pembaca berita itu mengumumkan jika suhu udara di Jepang pada malam hari sedang berada di titik terendah. Jelas bukan waktu yang tepat untuk membersihkan tubuh. Namun sebagai pecinta kebersihan, mustahil bagi Jeongyeon untul jatuh terlelap dalam keadaan tubuh banjir peluh, sisa-sisa kue dan berkas lipstick.

Well, ini semua gara-gara para anggota Twice memberikan kejutan pesta ulang tahun setelah konser usai. Masih terekam jelas beberapa jam yang lalu ketika ia memasuki ruangan backstage dengan tungkai kaki nan letih dan napas menderu bersama para member Twice lainnya.

Ruangan backstage gelap tanpa cahaya. Jeongyeon sigap berinsiatif meraba-raba dinding untuk memencet saklar. Namun sebelum ia berhasil melakukan itu, terdengar teriakan happy birthday kencang. Lampu mendadak hidup dan figur Jeongyeon dikelilingi para staff dan member yang membanjirinya dnegan konfeti warna-warni. Puncaknya ketika Jihyo muncul di tengah-tengah membawakan kue opera cake, lengkap dengan lilin di atasnya.

Seharusnya perayaan kejutan ulang tahun itu berlangsung penuh haru. Namun kegilaan memang tidak bisa dipisahkan dari definisi kehidupan anak-anak Twice bukan? Alih-alih membiarkan Jeongyeon menuntaskan birthday wish-nya dengan tenang. Begitu membuka mata, Jeongyeon disambut dengan olesan krim kue dan serangan kecupan dari para anggota Twice.

Jadi disinilah Jeongyeon sekarang, dibawah kucuran air hangat dari shower yang menyebabkan kaca toilet berembun. Dua puluh menit berlalu, Jeongyen menghentikan acara mandinya setelah ia yakin tubuhnya benar-benar bersih. Ia melapisi tubuh polosnya dengan bathrobe biru yang tersedia. Jeongyeon keluar dengan rambut basah, menempel pada kedua sisi pipinya dan kulit jari-jemari yang sedikit mengeriting.

Pelupuk mata Jeongyeon terasa semakin memberat. Ia hanya ingin berganti pakaian dan segera tertidur, namun sesosok wanita yang duduk di atas kasurnya membuat jantuhnya berdebar kencang.

"YAK KIM DAHYUN KUPIKIR SIAPA!" seru Jeongyeon dengan mata membelalak kaget.

Dengan kulit seputih porselin dan rambut panjang terurai acak-acakan, tidak salah jika Jeongyeon sempat mengira yang dilihatnya adalah hantu, bukan Dahyun.

"Ih Jeongyeon eonnie paranoid duluan sih," ujar gadis bermata monolid itu diiringi tawa kencang tanpa rasa bersalah.

Jeongyeon menghela napas, " Yak bocah, katakan mengapa kau masih berkeliaran di kamarku jam segini?"

"Ih Jeong eonnie, aku bukan anak kecil lagi! Aku sudah berani tidur dikamar sendirian, tidak bareng Changyeon dan Tzuyu lagi," protesnya dengan nada merajuk

Hallo November [Birthday Event]Where stories live. Discover now