Marathon

54 13 8
                                    

Cast : Roh Jisun (fromis_9)

Genre : Friendship, school-life

Author : hazelnutbrick

The start was great, you were confidentYou didn't know, it'll be this forceful, no one know

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The start was great, you were confident
You didn't know, it'll be this forceful, no one know

Jisun berlari tanpa tahu lagi sudah berapa putaran yang gadis itu lalui. Dia terlalu fokus dengan pemandangan di depannya. Ah bukan, Jisun terlalu fokus untuk segera mencapai tribun penonton yang ada di sebelah barat tepat pukul satu nanti. Keringat masih setia mengucur di pelipis gadis manis itu.

Sejauh ini napasnya teratur. Jisun terbiasa berlari, sehingga trik berlari dengan baik agar tidak terlalu mengganggu pernapasan sudah dikuasainya dengan apik.

Mungkin ini kesalahan fatal. Ah ... bukan, lebih tepatnya kesalahan yang entah bisa disebut bodoh atau nekat. Jisun hanya bisa menjalani hukuman lari hari ini.

"Jisun!"

Jisun menoleh ke arah sumber suara. Gadis itu menyipitkan sedikit matanya, menghalau sinar matahari yang jelas terik di siang hari ini. Tanpa menghentikan kegiatan berlarinya, Jisun menganggukkan kepala sekali, seolah menjawab panggilan orang yang memanggil dirinya.

"Apa kamu baik-baik saja?" teriak orang itu. Jisun mengacungkan jempol ke atas tinggi-tinggi, seolah memberi sign dia baik-baik saja.

"Kalau begitu aku tunggu di kantin ya! Semangat!" Orang itu berbalik meninggalkan Jisun yang masih menyesuaikan napas dalam larinya. Gadis itu kembali tersenyum masam.

Ternyata seperti ini rasanya berkorban, batin Jisun.

Without even knowing why you're running
You came all the way here alone

Jisun memasuki kantin dengan langkah gontai. Kepalanya sedikit pusing akibat sinar matahari yang entah mengapa siang ini terasa lebih terik. Gadis itu mendongak, mendapati beberapa orang secara terang-terangan memandang ke arah dirinya. Ada yang berbisik sambil mencuri pandang ke arahnya.

"Jisun, disini!" Orang yang tadi sempat menyapa Jisun ketika dirinya berlari tengah melambaikan tangan riang. Jisun melangkah ke tempat orang itu berada.

Jisun menatap orang yang sekarang sudah heboh menyuruhnya untuk duduk di sampingnya dengan tatapan dingin. "Ayo cepat duduk. Bukannya kamu kelelahan setelah berlari?" Jisun hanya bergeming di tempatnya.

"Hei, kau tidak dengar? Si Ana menyuruhmu untuk duduk!" ucap gadis yang ada di sebelah kanan Jisun.

Orang itu—Ana—menyangga dagu penuh kesombongan sambil tersenyum manis. "Kamu tidak mau duduk di kursi legendaris ini?"

Jisun tetap bergeming. Dalam hati dirinya sudah menyumpahi Ana. Bodoh, harusnya dialah yang patut disumpahi bukan gadis dengan reputasi 'Witch Queen' ini.

"ANA BILANG DUDUK!" Gadis di kanan Jisun—bodyguard abal-abal Ana—mendorong paksa punggung Jisun hingga gadis itu sedikit tersungkur di atas meja.

"Cil, aku 'kan tidak mengajarimu berbuat kasar," ucap Ana dengan nada manja yang dibuat-buat. "Jisun, aku sudah menawarimu dengan kata-kata yang baik, jadi kenapa kamu tetap menolak duduk disini?"

Jisun memilih berdiri tegak. Mengabaikan ajakan bernada sindiran itu. Gadis itu memilih diam.

Ana bersendekap sambil menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi. "Kamu ini munafik sekali. Bukankah membela budakku artinya kamu bersedia menggantikan posisinya?"

Jisun mengangkat pandangannya, menatap kedua manik Ana dengan pandangan datar. "Kamu egois Ana. Mereka bukan budakmu, mereka temanmu."

Ana tertawa sarkas. "Sejak kapan aku punya teman?"

"Hei, Jisun, dengar baik-baik. Kalau tidak ingin menjadi budak orang lain kenapa berani sekali buka mulut? Bukankah semua orang tahu, lebih baik diam daripada kalian kena getahnya, jadi jangan cosplay menjadi superhero Marvel disini!"

Jisun menggigit bibir bawahnya. Inilah keputusan yang entah bisa disebut bodoh atau nekat. Menyelamatkan Yuna sebagai seseorang yang selalu mengerjakan tugas-tugas Ana adalah kesalahan fatal. Entah apa yang gadis itu pikirkan, ah mungkin karena semalam dia menonton aksi penyelamatan korban bullying, jadi dirinya terinspirasi untuk menjadi pahlawan bagi Yuna. Cih, padahal Jisun tahu jika milik Ana disentuh, gadis itu tidak akan tinggal diam.

"Masih belum mengerti juga?" Lamunan Jisun bubar mendengar suara Ana. Dengan perlahan dia mengambil kursi di depan Ana dan duduk.

Ana tersenyum lebar melihat aksi Jisun. Gadis itu dengan perlahan mendorong sepiring nasi goreng kepada Jisun lengkap dengan es teh. "Aku senang akhirnya kamu mengerti juga maksudku."

Jisun hanya fokus mengunyah makanan yang ada di hadapannya, tanpa memperhatikan ocehan Ana mengenai betapa baik dirinya telah menggantikan hukuman lari keliling lapangan yang diberikan Pak Jul karena tidak mengerjakan tugas matematika. Padahal Ana mengambil buku Jisun tanpa gadis itu ketahui, dan dengan bodohnya Jisun hanya pasrah ketika Pak Jul menyuruhnya keluar dan berlari memutari lapangan selama setengah jam.

Sungguh, hari sial yang akan selamanya Jisun sesali di usia yang tepat bertambah hari ini. Bad gift ever. Jisun menghela napas pendek, membayangkan masa-masa sma akan dihiasi dengan hasil kecerobohannya.

Don't you run, run, run
It's already been very hard

END.

Ps: sebenarnya lirik lagu ini mengenai ajakan semangat dan motivasi agar maju sih, tapi entah kenapa jatuhnya jadi genre slight-bullying gini hiks, maafkan daku:((

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ps: sebenarnya lirik lagu ini mengenai ajakan semangat dan motivasi agar maju sih, tapi entah kenapa jatuhnya jadi genre slight-bullying gini hiks, maafkan daku:((

Mungkin judul dan isi terlihat tidak nyambung, tapi artinya jika ditelaah, marathon artinya dia lari panjang dan jauh, tp aslinya dia terkadang menyesal harus berlari tanpa berpikir, nyesel karena gegabah ambil keputusan tp dia gak bisa balik karena udah terlanjur jauh, begitu hoho. 

Lyric inspired by DAY6 'Marathon'. Happy birthday our Roh Jisun!!

 Happy birthday our Roh Jisun!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hallo November [Birthday Event]Where stories live. Discover now