Gift

69 13 8
                                    

Cast: Minhyuk (MonstaX), Park Aila (OC)

Genre: Fanfiction, (little) Angst, Hurf/Comport

Author: fjnnah

Pagi ini, gadis cantik bertubuh mungil tengah sibuk dengan laptopnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pagi ini, gadis cantik bertubuh mungil tengah sibuk dengan laptopnya. Ia gulirkan ke sana ke mari, tak henti-hentinya ia mengklik dan mengetik sesuatu yang sedang ia cari. Layar laptop terpampang jelas portal 'NAVER'. Sesekali ia menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya.

Tring tring tring

Melihat ponselnya yang berdering, Aila langsung menggeser ikon telepon berwarna hijau. "Hallo."

"Aila! Lo tau gak—"

"Ehh! Minhyuk-aa!! Habis ini tolong temenin gue ke toko kain," sambar Aila tanpa ingin tau apa yang ingin Minhyuk sampaikan.

"Ta tapi La, ada yang—"

"Gue siap-sipa dulu ya! Nanti jemput gue di halte biasa. Bye!" Aila langsung memutuskan telepon sepihak. Gadis itu terlalu bersemangat untuk pergi.

Kini Aila sedang berada di depan cermin. Berulang kali memilih baju untuk mencocokkannya. Aila adalah tipe gadis yang sangat memperhatikan fashion. Tak heran ia menjadi mahasiswi di jurusan desainer.

***

"Minhyuk!! Gue di sini." Aila melambaikan tangan.

"Yuk masuk!" ucap Minhyuk dari dalam mobil. Aila langsung bergegas masuk ke dalam mobil yang dikemudikan Minhyuk.

"La!"

"Hmmm."

Belum sempat Minhyuk berbicara, Aila sudah mengoceh lagi. "Ini bagus gak?" tanya Aila dengan sumringah.

"Bagus kok." Minhyuk berusaha menjawab senetral mungkin. "Lo mau bikin baju lagi?"

"Iya," jawab Aila singkat. Ia masih berkutat pada ponselnya. Mencari beberapa model pakaian, untuk ia kombinaskan menjadi sebuah dress yang indah.

Sesampainya di toko kain, Aila langsung memilih beberapa bahan kain yang ia inginkan. Ia tak menghiraukan lagi Minhyuk yang sedari tadi memanggilnya.

"Sudah memilihnya, hmm?" tanya Minhyuk.

"Sudah! Yuk pulang!" Senyum Aila masih terukir di kedua sudut bibirnya.

"Gak mau makan dulu?"

"Gak! Gue mau langsung pulang aja."

"Tapi gue mau ngomong sesuatu sama lo La." Minhyuk mencari cara agar Aila kali ini mau mendengarkannya.

"Yaudah! Ngomong sekarang aja," ucap Aila.

"Gak bisa La! Ada tempat yang mau gue tunjukkin ke elo." Minhyuk langsung menarik tangan Aila, tanpa memperdulikan gadis itu mau menurutinya atau tidak. Yang penting sekarang, Aila harus tau.

"Bukannya ini jalan ke rumah nyokap gue?" tanya Aila bingung. "Ngapain lo bawa gue ke sini? Padahal gue baru beli kain dan belum gue jahit buat nyokap gue."

"La! Tolong dengerin gue, lo janji bakal terus tersenyum ya! Lo janji gak boleh nangis," ucap Minhyuk berusaha menenangkan Aila dulu.

"Lo ngapain sih ngomong kayak gitu? Gue gak lagi sedih Min, jadi gue gak bakal nangis," tukas Aila.

"Aila! Sekarang kita sudah sampai."

Aila diam mematung di dalam mobil. Tidak ada pergerakan sama sekali dari gadis cantik ini. Hatinya seperti tertusuk seribu pisau. Ia tak menyangka hal ini terjadi begitu cepat padanya. Buliran air menetes deras, sayangnya gadis itu tak kuat untuk bergerak. Otot-otot tubuhnya seakan mati rasa.

Melihat hal ini, Minhyuk hanya bisa mendekap Aila dalam pelukannya. Ia tak dapat berbuat banyak pada Aila. Ia tau gadis ini sekarang dalam keadaan yang sangat rapuh.

"Yang sabar La,"

"Hikss Kok lo gak bilang sama gue sih," ucap Aila dengan isak tangisnya.

"Gue udah mau ngomong La! Tapi lo gak mau dengerin gue. Waktu gue nelpon lo, gue mau bilang kalo nyokap lo dalam keadaan parah. Gue nelpon lo mau ngajak lo nemuin nyokap lo di saat-saat terakhir," jelas Minhyuk.

"Andai aja lo dengerin gue La, lo pasti bakal bisa nemuin nyokap lo. Gue dapat kabar kalo lo nyokap lo menghembuskan nafas terakhirnya saat kita dalam perjalanan ke sini," sambung Minhyuk lagi.

Tring tring tring

"Eh Minhyuk!" ucap Aila dengan suara paraunya. Ia tengah duduk di depan meja belajarnya dengan laptop yang menampakkan portal 'NAVER'.

"La!—"

"Pas banget lo nelpon gue, gue mau minta temenin ke toko kain. Satu jam lagi ketemuan di halte biasa ya, bye! Gue mau mandi dulu."

END.

Happy birthday

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Happy birthday

Happy virus

Minhyuk MonstaX (3 November 1993)

Hallo November [Birthday Event]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora