My Bestie

40 7 0
                                    

Genre : fanfic

Cast :

Yoo Jeongyeon (TWICE)

Park Jihyo (TWICE)

Yoo (Yang) Jeongin (SKZ)

Park (Han) Jisung (SKZ)

Lee Felix (SKZ)

Author : euracha

Aku duduk di sebuah cafe yang berdekatan dengan taman kota, Jeongin duduk di sebelahku sambil sesekali menyeruput mix berry miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku duduk di sebuah cafe yang berdekatan dengan taman kota, Jeongin duduk di sebelahku sambil sesekali menyeruput mix berry miliknya. Aku melirik gelisah kerah pintu cafe yang terbuka, menampakan seorang gadis dan dua pria kemabar gak sedarah tapi cukup mirip dari jauh. Dia melihat ke arahku dan tersenyum lebar.

Mereka berjalan ke arah meja kami dan aku langsung memeluk nya, "Lama gak ketemu," jeda sebentar, "Jihyo!" Kami melepaskan pelukan dan aku menatap kedua bocah yang sudah besar.

"Hai Jisung, Felix! Kalian inget kakak gak?" Mereka mengangguk lalu tersenyum. Aku melirik kearah adik ku yang masih asik dengan dunianya, belum menyadari keberadaan teman lama nya.

"Je! Ini ada kak Jisung sama kak Felix." Aku menyenggol tangannya dan dia terkejut sambil melepas earphone nya, pantas gak kedengeran. "Kak Felix! Kak Jisung!" Lalu dia berdiri dan memeluk kedua kakak kembar nya dan di balas oleh keduanya.

"Kangen sama kita gak? Hehe, Jeje makin tinggi aja!" Lepas pelukan, Jisung mengusak rambut Jeongin. Felix hanya terkekeh.

Aku menggenggam tangan Jihyo, "Kalian duduk di sini ya. Aku sama Jihyo di sana," nunjuk meja yang kosong dekat jendela, "oke?" Dan mereka mengangguk

"Ini," Jihyo mengulur dua dompet dari tasnya. "Kalo kalian mau keluar, bilang ke kita dulu oke?" Mereka mengangguk. Aku segera menarik tangan Jihyo dan duduk di meja kosong. Jihyo duduk di hadapkanku.

"Jadi? Sekarang kamu kerja dimana?" Aku bertanya kepadanya. "Di rumah, aku buka catring makanan. Chan sangat overprotektif asal kamu tau," teguk latte nya, "Makanya aku harus diam di rumah. Tina aku tinggal tadi di rumah sama Chan, mumpung dia libur dan aku di temenin sama duo bocah aku. Akhrinya di kasih izin deh."

"Cinta banget sama kamu, rela nunggu kamu sama mantan kamu putus terus langsung main lamaran aja. Hebat juga kangguru itu." Kami terkekeh pelan. "Bagimana dengan mu?"

Aku terdiam. "Baik...? Yang kau lihat, aku baik." Jihyo senyum, tanganku di genggam olehnya. "Kamu lupa? Aku bisa merasakan bahwa kamu lagi gak baik-baik aja. Cerita!"

"Kalo aku cerita, kamu malah ketawa!" Tertawa lebar, elap air mata yang menerobos keluar, "Baiklah, maaf!"

"Aku baik. Sangat baik! Saat kamu pergi, aku bersenang-senang!" Jihyo tersenyum. "Baiklah, terserah."

"Ji, menurutmu aku harus..." Hening, "mencari pasangan?"

"Puft! Uhk-!" Terbatuk, aku menepuk punggungnya cepat dan terkekeh. "Kau gila! Jangan pernah bilang hal mengejutkan di hapadanku lagi." Katanya.

"Haha, iya maaf. Ini minum dulu," aku menyerahkan susu hangat yang aku pesan. Dia meneguknya sampai setengahnya. "Besok ada acara?" Tanyaku.

Jihyo menggelang pelan, "Ehem, kau lupa jika aku harus menjaga catring bukan? Belum lagi menjaga Tina. Nanti aku obrolin dulu." Aku mengangguk dan kami kembali larut mengobrol sampai sore.

Pertemuan singkat dengan Jihyo membuatku lega, adik kesayanganku sudah tiba empat bulan yang lalu tetapi aku masih belum berani menemuinya karena saat itu juga aku membutuhkan nomer Jihyo yang bisa di hubungi. Krikil yang sengaja aku tendang, melompat ke depan, duduk di kursi kayu taman dan menghirup udara sore yang sudah tercemar oleh polusi.

Tiba-tiba aku ingin sendiri, berdua dengan dunia dan genggam udara yang gak kelihatan dari penglihatan ku. "Jika aku menjadi angin, maka rasa sakit ini akan hilang bukan?" Tanyaku kepada kosongnya sore.

"Tetapi lebih baik kakak menceritakannya ke aku dari pada ngomong ga jelas," sodor es krim ke tangan si kakak, genggam, "—cerita! Jangan di pendem sendirian! Kukira tadi cerita sana kak Jihyo." Jeongin mendumel pelan dan di mataku terlihat sangat imut. Cubit di pipi.

"Iya iya, nanti kakak cerita tapi nggak sekarang," tatap air mancur di depan sana, "sekarang—kakak lagi kangen seseorang"

Jeongin memutar malas matanya sambil menelan es krimnya, "yah, mikirin mas crush lagi deh." Dumelnya pelan. Aku terkekeh dan menatap air mancur di depanku lalu tersenyum kecil mengingat sesuatu.

"Aku harap kamu jatuh cinta di tempat lain Je, jangan pernah jatuh cinta disini." Dan di tatap bingung oleh Jeongin. "Kakak sehat kan? Gak kambih lagi kan?"

"Yoo Jeongin!"

END.

END

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hallo November [Birthday Event]Where stories live. Discover now