Bukan Tentang Sakit Hati

32 8 8
                                    

Cast : Chanyeol (EXO),  Sehun (EXO),  Dio/D.O (EXO),  Suho(EXO), Mami Ceye (OC)

Genre : Drama, humor

Author : Naflriant

Chanyeol memetik gitarnya asal, menjadikan melodinya hancur tak bermakna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chanyeol memetik gitarnya asal, menjadikan melodinya hancur tak bermakna. Wajahnya kusam di bawah cahaya senja, ditemani Sehun yang bersedia mendengar ocehan dari sahabatnya itu. Namun, sejak melangkahkan kaki ke unit Chanyeol, lelaki itu tak berhenti berdecak dan menggurutu tentang betapa berantakannya ruangan ini.

Sebesar inikah pengaruh penolakan Yuri terhadap kehidupan Ceye?

"Ternyata dia baik sama semua orang, Hun." Akhirnya lelaki itu membuka suara seraya berjalan ke dapur mengambil dua kaleng soda.

Baru saja Sehun bersiap untuk merebut salah satu kaleng soda dari tangan Ceye, namun kedua benda berbentuk tabung kecil itu sudah habis tak bersisa. Gila, gaya minum macam apa itu! Apa Sehun harus mengecek bagian bawah kaleng tersebut berlubang atau tidak?

"Buat gue mana, Ce," keluh Sehun membuat cowok yang terpanggil itu menoleh kesal.

"Lo udah kenal berapa tahun sih kenal gue? Ambil sendiri sana!"

Sabar, Hun. Singa lagi marah jangan macem-macem lo, nanti cakepnya hilang. Ketampanan Ceye sudah hilang, saatnya lo bersinar, Hun. Bajak channel youtube-nya, ambil semua soda kaleng yang ada di kulkasnya, dan copot sambungngan internet di unitnya.

Kira-kira begitulah ucapan setan dalam dirinya.

"Gue kira dia juga punya rasa sama gue, ternyata dia udah punya pacar. Mereka cocok, sama-sama baik pula." Wajah Ceye yang tadinya menatap kesal berubah menjadi sendu, kucel kayak baju belum disetrika.

"Serius? Kenapa selama ini lo gak tau kalau Yuri punya pacar?" Ceye melempar kaleng bekas sodanya ke arah Sehun, untung saja cowok itu sempat menghindar yang menjadikan benda itu menghantam dinding dibelakangnya.

"Jangan sebut nama dia lagi, gue mau move on."

"Halah, sok-sokan mau move on, sebenarnya lo masih ngarepin diakan?" sergah Sehun membuat Ceye menambah lipatan pada wajahnya, makin kusut aja itu muka.

Ceye memang naksir Yuri dari tahun pertama SMA. Mereka juga deket bahkan pernah digosipkan berpacaran. Namun pernyataan itu diklarifikasi tegas dengan Yuri. Awalnya, Ceye mengira itu salah satu bentuk salah tingkah ala cewek itu.

Baru saja Ceye sampai di kafe tempat Yuri bekerja sampingan cowok itu melihat pujaan hatinya tertawa bersama orang yang asing di matanya.

"Waktu itu dia ngeliat gue dan langsung nyapa gue, akhirnya gue dikenalin sama pacarnya." Sehun masih menatap Ceye penuh tanda tanya, sejak kapan Yuri punya pacar?

"Ternyata mereka sempat LDR-an, jadi ya gitu. Gue aja masih gak nyangka," tutur Ceye.

"Jadi, selama ini lo naksir cewek orang?" Ucapan Sehun membuat Ceye melemparkan kaleng bekas terakhirnya. Lagi-lagi lemparan itu meleset, membuat Sehun menjulurkan lidahnya tanpa sepengetahuan Ceye.

"Lo jangan kayak anjing di rumah gue dong, ngejulurin lidah mulu." Sehun melotot, cowok itu punya berapa mata sih? Kok masih bisa liat Sehun padahal matanya fokus ke handphone keluaran terbarunya.

Ya sudahlah, lebih baik Sehun pulang saja. Dari pada mengurus si sadboy ini. Setelah berteriak bahwa ia akan pulang cowok itu menelpon teman-temannya untuk segera datang. Akan ada pesta dadakan malam ini.

Apakah Ceye tidak sadar bahwa hari ini tanggal 27 November?

Semoga saja tidak.

"Astaga, Dio. Lo bawa apaan gede begitu?" Sehun menatap Dio tak percaya, badannya yang mini itu mampu membawa kotak yang lebih besar dari ukuran dirinya.

"Gak tau, isinya motor kali," dengus Dio yang hanya dibalas cekikikan oleh yang lain. Jadi, ternyata Dio itu paling telat. Padahalkan cowok itu harus nunggu kuenya mateng dulu, ya kali mau di bawa sekalian sama ovennya.

Jadilah, badannya yang lebih kecil dari yang lainnya itu harus membawa hadiah kotak besar dari Suho sebagai hukuman.

"Mamanya Ceye mana?" tanya Sehun memastikan kejutan utama untuk Ceye benar-benar hadir.

"Kenapa manggil-manggil tante?" balas seorang wanita yang baru saja keluar dari lift dengan gaya khasnya. Baiklah semua sudah siap, saatnya menggedor pintu unit singa ngamuk itu.

"Lo pulang aja sana, ngapain ba—" Ceye terkejut saat orang-orang yang berdiri di depan pintunya itu menerobos masuk, memeluk cowok itu bersamaan.

"SELAMAT TAMBAH TUA!" seru mereka. Wajah Ceye menunjukan bahwa ia baru ingat sesuatu.

"Kok gue lupa sih, sama ultah gue sendiri!" semua orang di sana tertawa. Namun Ceye terfokus kepada satu orang.

"MAMIH!!!" serunya tiba-tiba. Teman-temannya otomatis memberi jalan Ceye untuk memeluk ibunya yang tinggal jauh dari cowok itu, nasib anak rantauan.

"Ceye kangen banget sama Mami," katanya dibalas senyuman oleh wanita itu.

Hari ini, hari yang cukup lucu bagi Ceye. Berawal dari patah hati dan melupakan hari lahirnya, berakhir dengan kejutan dari orang tersayang.

"Mami banyak masak rendang, serbu aja semua."

END.

END

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hallo November [Birthday Event]Where stories live. Discover now