How Words Slapped Me

43 10 5
                                    

Cast : Soojung Lovelyz, Chanyeol EXO, Seulgi Red Velvet

Genre : Angst, school life

Author : rourlette

Author : rourlette

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jenuh.

Satu kata beranggotakan lima abjad yang sedang menguasai pikiran gue sekarang. Gue bahkan enggak tau kenapa kata yang paling gue hindari itu datang di saat hubungan gue dan dia lagi berantakan. Ah, bukan berantakan, sih. Mungkin memang kitanya yang sama-sama butuh waktu untuk menyendiri. Tapi balik lagi ke makna kesendirian itu sendiri. Kalau tidak merasa ada masalah, tidak mungkin gue dan Chanyeol tidak bertatap muka dan berkomunikasi selama dua bulan lamanya dengan dalih 'masih mau sendiri' atau 'ingin introspeksi diri'.

Kemungkinannya ada dua. Pertama, masing-masing dari kami sibuk mencari cara memperbaiki hubungan tanpa harus melibatkan kecanggungan. Sebenarnya gue belum pernah merasakan hal ini. Cuma berdasarkan pengalaman teman-teman gue yang sempat break dengan pasangannya, rasa kaku itu seketika muncul ketika mereka ingin memulainya lagi dari awal. Katanya sih enggak mau membuat si partner risih dengan sikapnya yang masih gitu-gitu aja—yang seharusnya sudah dibenahi selagi masa-masa break berlangsung. Kedua, salah satu atau dua dari kami sedang memilih cara yang tepat untuk mengakhiri hubungan dengan damai sehingga kami memerlukan banyak waktu buat memikirkan ulang tentang hubungan ini.

Jangan salah paham dulu. Pikiran memutuskan hubungan asmara dengan Chanyeol tidak pernah terlintas di benak gue dan gue pun tidak berniat melakukan hal demikian. Toh, gue juga tidak punya alasan buat menyudahi status pacaran kami. Merasa tidak ada kecocokan lagi? Kalau memang itu penyebabnya, kenapa gue menerima dia pada saat itu dan kenapa pula dia menawarkan gue menjadi pendampingnya?

Sejujurnya, lidah gue mendadak kelu bila harus menyebutkan istilah break. Hanya sepatah kata namun dampak dari pengaplikasian status tersebut cukup besar bagi kelangsungan hidup gue beberapa bulan terakhir. Sementara break sendiri sebetulnya dimaknai sebagai momen di mana sepasang kekasih merenung tentang keraguan dalam hubungannya sebelum melangkah ke hubungan yang lebih serius. Tapi entah mengapa, arti break menurut gue tak lain halnya sudah menjurus ke arah putus hubungan. Maka dari itu, sampai detik ini pun rasanya masih ada yang janggal jika menuturkan, membayangkan, atau bahkan menjalani prosesi 'istirahat sesaat'.

Kembali ke perihal kata jenuh yang gue katakan di awal tadi. Sudah kesekian kalinya anggapan itu menghampiri diri gue. Meskipun demikian, nyatanya rasa bosan tersebut enggak pernah gue rasakan sama sekali selama pacaran bersama Chanyeol. Kami tidak memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk mencoba hal-hal baru dan menarik kala pasai tiba.

Hari ini, telah terhitung sepuluh minggu sejak gue dan Chanyeol memutuskan tidak saling bertukar informasi. Sangat parah menurut gue. Bahkan sampai sejauh ini, Chanyeol tidak berniat membahas tentang hubungan kami yang dibiarkan menggantung begitu saja. Memunculkan batang hidungnya di depan gue pun sepertinya enggan. Kalau gue belum pernah membicarakan hal ini ke Chanyeol, mungkin sekarang gue sedang repot-repotnya mencari dia demi mengutarakan keganjilan dalam hati gue sepanjang kami break. Namun, mau bagaimana lagi? Pengandaian itu hanya berakhir menjadi angan yang sulit tercapai lantaran gue sudah berulang kali mencoba mendiskusikan persoalan tersebut dengan Chanyeol dan hasilnya nihil. Pria itu cuma membeberkan kesibukannya sebagai alibi. Giliran gue tawarkan untuk putus, mulut Chanyeol refleks mengeluarkan kalimat penolakan.

Hallo November [Birthday Event]Where stories live. Discover now