King

34 6 9
                                    

Cast : Zhong Chenle (NCT)

Genre : Friendship

Author : urgooseberry

Warn : terdapat kata kasar

Ningning : Lo ngomong apaan sama Yangyang kemaren?

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Ningning : Lo ngomong apaan sama Yangyang kemaren?

Chenle : Ngomong apa?

Ningning : Yangyang bilang dia tau dari lo

Chenle : Gak Jelas lo, Ning. Gue salah apa coba kalo ngomong 'besok ulang tahun gue' :'(

Ningning : Serius nggak ngomongin yang lain?

Chenle : Hmmm

Chenle : Kemaren gue inget cuma bilang, 'besok ulang tahun gue, gue ngundang lo dateng bareng Ningning, soalnya Ningning suka lo.'

Ningning : Bngst

Chenle : Curs, lo anj

Chenle tergelak. Mengusili teman-teman adalah hobinya. Bukan hidup Chenle namanya kalau tidak jahil.

"Astaga, ketawa lo macem lumba-lumba aja," celetuk Jisung yang masuk ke kamarnya tanpa izin. Jisung juga membawa satu kotak yang ukurannya bisa untuk menculik keponakannya. Dan yang lebih parah, di belakangnya, Renjun membawa sesuatu lebih besar daripada kotak yang dibawa Jisung—sebuah boneka beruang berukuran lebih tinggi darinya, tanpa mata.

"Eh, itu matanya dimutilasi ke mana?" tanya Chenle nyaring. "Lo juga ngapain bawa kotak gede banget sih, Jisung? Mau nyulik ponakan gue ya?"

"Tadinya nggak ada rencana gitu, sih. Tapi lo ngasih tau, ya udah gue mau nyulik ponakan lo dulu."

Chenle menghentikan aksi usil Jisung. "Berani nyulik ponakan gue nanti gue mutilasi lo, terus gue karungin ke dalem boneka."

Jisung bergidik ngeri, sedangkan Renjun melempar boneka ke wajah Chenle yang sok serius. "Buat lo, jait sendiri matanya!"

Pintu diketuk dengan brutal dari luar. Teriakan seorang gadis memanggil-manggil nama Chenle membuat Jisung lebih bergidik ngeri, bahkan Renjun sudah memasang wajah ketakutan.

"Keluar lo!"

"Ya ampun, Ning. Udah nggak apa kali, gue juga nggak keberatan."

"Ada pawangnya tuh," bisik Chenle, sedikit menenangkan Jisung dan Renjun.

Tak masalah jika keduanya tidak tersangkut dalam ide bodoh mengerjai Ningning. Tapi keduanya terlanjur memberikan ide bodoh pada Chenle, yang pada akhirnya Chenle dengan lebih bodoh menurutinya.

"Ada prahara apa nih di depan kamar Presedir Zhong?" tanya seorang pemuda dari luar kamar.

"Paling juga gegara yang kemaren," sahut yang lainnya.

"Emang kemaren pada ngapain?" celetuk yang lainnya lagi.

Chenle memutuskan keluar dari dalam kamar meninggalkan Renjun dan Jisung yang masih ketakutan. Sudah ada Ningning, Yangyang, Jeno, Haechan dan Jaemin di depan pintu kamarnya.

"Eh," Chenle pura-pura terkejut, "ada Ningning."

***

Tawa Haechan dan Chenle meledak saat acara ulang tahun Chenle sudah berakhir dan menyisakan beberapa teman dekat saja.

Chenle menertawakan tingkah konyolnya di atas panggung saat sesi tiup lilin dan potong kue, di mana saat itu juga—Haechan yang sedang menjadi pembawa acara menyarankan agar potongan ketiga setelah ayah dan ibunya lebih baik diberikan pada Ningning. Chenle yang diminta Haechan untuk mengucapkan permintaan maaf pada Ningning malah membuat gadis itu semakin kesal karena mengundang Yangyang juga untuk menemaninya.

Jisung sudah was-was tapi Renjun tetap tenang karena yakin Ningning takkan mengamuk di acara ulang tahun Presedir Zhong Chenle—tidak tau kalau acara usai.

Baru saja terlintas di benak Renjun. Ningning membawa potongan kue dan melemparnya ke arah Chenle.

"Sorry," ucap Ningning dengan nada mengejek. "Eh tapi kok, Raja kita malem ini cocok banget kalo ditimpuk pake kue."

Jisung bergumam, "Raja kepala."

"Raja duid," saut Haechan di sampingnya.

"Raja nyebelin, hahaha." Tawa Ningning reda saat Yangyang datang mendekat pada mereka.

"Gue sih lebih suka dipanggil mak jomblang daripada raj—"

"Kayak gua yang dijelajahin Seventeen di Jogja, Jomblang," ucap Hina memotong ucapan Chenle.

Meski tidak yakin, Jaemin mencoba meralat, "Jombang, njir."

"Jombang mah cantik, bege!" seru Jeno.

Haechan pengang dengernya. "Combro."

"Kok, kaya nama makanan. Combrang kali, Chan," Jisung mencoba meralat tapi tetap salah.

"Itu bukannya nama tanaman yang buat nuruni demam, ya? Gue tau itu dari Pesta Siaga dulu di SD."

"Comblang."

Chenle mengangguk. "Bener kata Yangyang. Gue bakal jadi Raja Comblang Ningning-Yangyang."

"Tadi katanya mau jadi penghuni gua Jomblang, jadi Mak Jomblang."

END.

END

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Hallo November [Birthday Event]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant