46. Kelas Baru

80.7K 6.4K 793
                                    

Next update: 3 Desember (mau hiatus UAS)

***

Sore itu, Qila sedang bermain dengan Aji di gazebo rumah. Datanglah Fiqa dengan sepasang jaket di tangannya.

"Qila, liat deh."

Yang namanya dipanggil pun menoleh. "Apa?"

"Cobain dulu sini, Kak." Gio muncul dari balik pintu.

Mel yang sejak tadi mendampingi Qila dan Aji bermain pun ikut penasaran. "Apa sih, Pa?"

Fiqa memberikan jaket berwarna biru pada kembarannya yang merasa senang mendapat jaket lucu dari papanya. Di bagian tutup kepala, ada satu pasang telinga kelinci. Di dada bagian kiri juga terdapat hiasan yang masih berbau kelinci.

 Di dada bagian kiri juga terdapat hiasan yang masih berbau kelinci

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lucu, Kak. Bilang apa sama Papa?" Mel mengingatkan.

"Makasih, Papa!" ucap keduanya serentak.

"Dek dek na pa pa pa." Aji yang berada di gendongan Mel mulai berceloteh.

"Aji mau? Nanti Papa buatin, ya." Gio mengecup gemas kedua pipi bayi laki-lakinya.

"Lepas jaketnya. Cuci dulu." Mel memberi intruksi.

"Udah dicuci, Ma." Gio memberitahu. "Besok pake buat berangkat sekolah, ya."

"Emang boleh sama bu guru, Pa?" Fiqa mendongak, menatap papanya.

"Boleh, lah. Yang penting waktu belajar, jaketnya dilepas."

"Kalau dimarahin gimana?" Qila ikut bertanya.

"Siapa yang berani marahin kamu? Biar Papa samperin orangnya."

Mendengar itu, Mel tersenyum. Bersyukur karena kini suaminya lebih perhatian pada kedua anak perempuannya.

***

Pagi ini, Qila dan Fiqa sudah siap ingin pergi ke sekolah dengan jaket pemberian Gio kemarin sore yang membalut tubuh keduanya. Mereka sudah berada di dalam mobil sejak tadi.

"Ayo, kita berangkat." Gio masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin.

"Mama ikut?" tanya Qila yang menyadari Mel dan Aji masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Gio.

"Iya, dong. Mau ke mana kita, Dek?" tanya Mel pada Aji. "Anter kakak ke sekolah, ya?"

Aji tertawa.

"Asyik!" Qila bersorak riang. Ini yang selama ini ia tunggu. Bisa berangkat ke sekolah diantar oleh kedua orangtua dan adik kesayangannya.

Selama perjalanan, Qila terus bernyanyi bersama Aji. Tentu, Aji dengan suara belum jelasnya. Dan Fiqa yang hanya diam saja karena masih mengantuk. Sesampainya di sekolah, kedua anak kembar itu hanya diantar sampai lobby sekolah. Karena memang peraturan sekolah yang hanya mengizinkan anak kelas dua sekolah dasar sudah harus mandiri.

Oh Baby, Baby, Twins! (Selesai)Where stories live. Discover now