Swapsikoanalisis Sarah: Rabu, 16 April 2014 - Bagian 2

136 20 4
                                    

"Aku cuma mau jadi anak baik. Aku cuma mau jadi anak saleha. Jadi anak pintar, cerdas, berbakti sama orangtua. Aku cuma mau bunda bangga. Aku cuma ayah juga bangga."

[Ayah yang tak pernah pulang?]

"Aku cuma mau ayah pulang."

[Ayah yang tak pernah ada?]

"Aku cuma mau ayah ada."

[Siapa ayah kita?]

"Ayah selalu kerja di luar kota."

[Siapa ayah kamu?]

"Sekalinya balik pulang, dia cuma sebentar di rumah."

[Kenapa begitu?]

"Aku nggak tau."

[Lihat ke selatan. Anak kecil itu muncul lagi.]

"Kenapa dia nangis?"

[Kenapa kamu menangis?]

"Aku nggak inget."

[Kenapa kamu menangis?]

"Aku nggak tau."

[Harusnya kamu senang. Akhirnya kamu bisa jujur kepada diri sendiri. Dengan bantuan Robi.]

"Udah... cukup. Aku nggak mau."

[Kamu tidak mau zina, maksud kamu?]

"Udah... aku nggak tahan lagi..."

[Kamu benci zina?]

"Udah..."

[Kamu benci diri kamu sendiri?]

[Kamu benci diri kamu sendiri?]

[Kamu benci diri kamu sendiri?]

"Kenapa kamu ingetin aku terus sama hal-hal yang berusaha aku lupain? Kenapa? Kenapa kamu nyiksa aku terus? Katanya kamu itu aku, kan? Kenapa kamu jahat?"

[Maksud kamu, kenapa aku tidak sebaik kamu?]

"Nggak. Makusd aku bukan itu."

[Kenapa aku tidak sebaik kamu?]

"Bukan..."

[Kenapa aku tidak sebaik kamu?]

"Bukan!"

[Kenapa aku tidak sebaik kamu?]

"BUKAN!"

[Kamu menangis lagi.]

"Ini semua gara-gara kamu!"

[Ini semua gara-gara kamu.]

"Kamu!"

[Iya, aku. Aku adalah kamu, kan?]

"Argh!"

[Kamu bertanya kenapa aku jahat, bukan? Mungkin karena aku adalah kamu. Kamu, yang melupakan aku. Kamu, yang melupakan dunia ini. Baru sebentar kamu berada di sini, dan kamu membuat semua pecahan memori berubah menjadi kabut dan debu. Tiap ingatan yang jelek dan tak sesuai dengan ajaran, akan kamu hancurkan. Tiap bagian dirimu yang jelek dan tak sesuai dengan ajaran, akan kamu leburkan.]

"Bukannya itu ajaran yang baik?"

[Baik untuk siapa? Untuk kamu, untuk aku, atau "kamu-kamu" di pikiran orang lain?]

"Kita harus membuang semua kejelekan diri kita, dan ngeganti semuanya sama kebaikan."

[Kita harus membuang semua dosa, dan mengejar pahala. Kenapa, Sarah, yang kamu ingat cuma kata-kata Mas Faisal? Apa karena kulitmu seputih dia?]

Ujian NasionalWhere stories live. Discover now