27. BOLOS DAN RENCANA

2.7K 629 1.3K
                                    

Happy reading!
Bisa ngga kalo baca tu ngga sambil rebahan sksk>3

***

Sudah satu jam lebih Natha mengajak Vensha keluar jam pelajaran. Natha melirik Vensha melalui spionnya. Rambut yang berterbangan membuat Vensha terlihat lebih menggemaskan.

"Jadi ini rasanya bolos," teriak Vensha lalu menyandarkan kepalanya di bahu Natha.

"Seru?" tanya Natha. Vensha mengangguk.

"Besok lagi ya," sambung Natha.

Vensha menepuk pundak Natha. "Ngga mau! Ini yang pertama dan terakhir."

Natha tersenyum tipis. "Kalo ngga mau yaudah sendiri aja."

"Ngga ya, pokoknya ini yang terakhir kamu bolos."

***

Langit sudah berubah menjadi merah oranye. Matahari mulai tidak terlihat. Lampu-lampu dipinggir kota sudah menyala.

"Nat, berhenti dulu." ucap Vensha lalu Natha menghentikan motornya.

"Kenapa?" tanya Natha.

Vensha merogoh ponsel di sakunya, "Bianca telpon."

"Ven!"

"Lo kemana aja woi!"

"Ngilang ngga pamit!"

"Lo sekarang dimana?!"

"Lo ngga papa kan?!"

Ternyata bukan hanya Bianca yang berbicara diseberang sana ada Alena dan Ganis juga disana.

"Satu-satu napa, gue bingung ini jawabnya!"

"Sorry! Lo sekarang dimana?"

"Dijalan."

"Ngapain? Sama siapa? Lo ngga papa kan?"

"Dipinggir jalan ngangkat telpon. Gue sama Natha. Tenang aja gue ngga papa kok."

"Bagus deh kalo Lo ngga papa."

"Kenapa Lo ngilang?!" tanya Alena heboh.

"Gue bolos, dah ya jangan banyak tanya. Gue mau pulang."

"Ini anak bucin banget. Tas Lo dibawa sama Bianca nih."

"Thanks udah dibawain. Udah dulu ya bye!"

Vensha mematikan layar ponselnya.

"Ada apa?" tanya Natha menatap Vensha.

"Ngga ada apa-apa kok, tadi cuma nanya aku dimana gitu."

"Ayo cari makan dulu," ajak Natha.

"Ngga usah, Nat. Tapi kalo kamu makan aku temenin."

"Lo harus makan. Dari tadi kita jalan Lo belum makan."

"Tapi Nat, aku belum laper."

Natha menghela napas. "Oke kali ini gue ngalah. Tapi gue ngga mau denger kalo sampe Lo sakit."

"Iya ngga bakal sakit kok."

"Naik, gue anter Lo pulang." Natha mengenakan helmnya dan mengantarkan kekasihnya itu pulang.

***

NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang