37. TRUTH OR DARE

2.7K 608 1.1K
                                    

Happy 15k!❤️
Happy reading semua!

***

Hari ini weekend. Natha dan yang lain berencana untuk berkumpul dirumah Vensha. Sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama.

Tidak hanya Natha tapi juga Laskar, Jojo, Bianca, Alena, dan Ganis juga ikut berkumpul. Sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi mereka sudah datang.

"Permisi cari calon," teriak Jojo tidak tau diri didepan pintu.

"Berisik! Dirumah orang," omel Alena.

"Kalo rumah setan bukan ini tempatnya."

"Langsung masuk aja," suruh Saka tuan rumah.

"Vensha mana?" tanya Natha saat sudah didalam rumah.

"Masih dikamar kayaknya," balas Saka. Natha mengangguk.

"Ada tamu rupanya." Desi keluar dari kamarnya.

"Bunda apa kabar?" Bianca mendekat yang bersalaman dengan Desi.

"Alhamdulillah baik sayang," jawab Desi kepada kekasih anaknya itu.

"Tante," sapa yang lain. Desi tersenyum.

"Vensha mana? Kok temennya dateng malah ngga ada."

"Eh kalian udah dateng. Kirain belum," ucap Vensha masih berjalan dianak tangga.

"Bunda mau kemana? Kok rapi gitu?" tanya Vensha melihat bundanya.

"Bunda mau arisan."

"Tante tinggal ya. Kalian main aja disini kalo butuh apa-apa panggil Bibi aja. Ya udah Tante berangkat. Assalamualaikum."

"Waalaikummussalam, hati-hati Tante."

"Makasih Bi. Jadi enak banyak cemilan," ucap Jojo memang suka gratisan. Termasuk aku hehe.

"Sama-sama aden. Silahkan dimakan. Kalo ada apa-apa tinggal panggil Bibi di dapur." Setalah mengucapkan itu Bi Tuti kembali ke dapur.

Meraka pada sibuk sendiri. Natha yang sibuk dengan Vensha. Saka dengan Bianca. Jojo yang terus menggoda Ganis. Seketika Alena menjadi pendiam seperti Laskar. Alena hanya curi-curi pandangan Laskar.

"Gabut nih. Maen game yuk," ajak Jojo.

"Game apa?" tanya Ganis.

"ToD aja gimana?" usul Jojo. "ToD apa?" tanya Ganis lagi. "Truth or dare sayang."

"Boleh tuh. Yang lain setuju ngga?" tanya Saka.

"Setuju aja gue."

"Ngikut lah."

Saka berjalan mencari botol untuk alat main. "Gue puter nih ya. Ngga ada penolakan sesuai perjanjian."

"Mulai." Putaran pertama jatuh kearah Jojo. "Kenapa gue duluan sih," gerutu Jojo.

"Truth or dare?" tanya Natha.

"Karena gue berani jadi gue dare."

"Apa nih tantangannya," tanya Jojo.

"Push up tiga puluh kali," tantang Laskar santai tanpa dosa.

"Bangsat! Mana ada dare kaya gitu," protes Jojo.

"Ini buktinya ada."

"Tidak ada penolakan," sahut Alena. "Bela Laskar cie." Alena mendapat siulan dari teman-temannya.

Jojo melakukan tantangan itu. Tiga puluh kali menurut Jojo hal biasa karena biasanya ia sering ketahuan terlambat atau bolos pastinya dihukum seperti ini.

NATHAWhere stories live. Discover now