48. PEMBUKTIAN

2.9K 645 1.2K
                                    

Happy reading!❤️
Jangan lupa vote+spamkomen yau!

***

Sejak hari kemarin Vensha menahan rasa sakitnya. Ia masih berpikir. Tidak mungkin Natha mencintai Clara. Ini pasti Natha hanya melampiaskan kemarahannya.

"Ven?" panggil Alena. "Emang bener gosip anak-anak tuh?" tanya Alena semakin penasaran.

"Gosip apa?" Vensha bertanya balik.

"Kalo lo sama Natha putus terus Natha pacaran sama Clara." Alena sedikit ragu untuk bertanya.

"Gue ini sebenernya temen lo apa bukan sih, Ven! Bahkan gue ngga tau kalo lo ada apa-apa sama Natha," kata Alena.

"Sekarang bilang sama gue ada apa sebenernya. Gue kaya temen ngga guna yang ngga tau apa-apa," lanjutnya.

"Al, lo ngga boleh ngomong kaya gitu. Lo temen gue lo baik banget sama gue. Tapi gue ngga mau cerita apa-apa ke orang lain. Biar gue yang nyelesain sendiri," balas Vensha.

"Nggak! Gue bukan orang lain. Cerita sama gue lo ngga boleh mendem semua sendiri," bantah Alena masih memaksa Vensha.

"Gue ngga tau kenapa anak-anak tau tentang hubungan gue sama Natha. Padahal gue juga bingung sama hubungan gue sendiri. Yang jelas gue ngga putus sama Natha," ujar Vensha pada Alena.

"Kalo tentang Natha deket sama Clara sekarang gue ngga tau. Gue ngga tau mereka ada hubungan apa. Tapi...." Alena masih mendengarkan Vensha.

"Kemaren gue ngomong sama Natha. Intinya Natha bilang sama gue kalo dia ada perasaan sama Clara melebihi rasanya ke gue." Alena yang mendengar itu sakit hati. Sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"Dia ngomong langsung sama lo?" tanya Alena. Vensha mengangguk.

"Bego banget si Natha. Dia ngga mikir perasaan lo gimana. Lo masih pacar Natha, Vensha. Lo digituin cuma diem aja?" Alena tidak terima.

"Udah, Al. Mungkin Natha cuma marah makanya bilang kaya gitu."

"Semarahnya dia sama lo. Ngga sampe bilang kaya gitu. Masa dia tega ngomong kaya gitu didepan lo langsung."

"Tenang aja gue gapapa." Bohong jika Vensha bilang tidak apa.

"Gue saranin sama lo. Kalo diri lo udah capek hati lo sama pikiran lo udah capek sama semuanya. Lepasin, Ven. Jangan nyiksa diri lo sendiri," ujar Alena.

***

Vensha berjalan ingin keruang OSIS. Langkahnya berhenti saat mendengar anak-anak membicarakan tentang hubungannya dengan Natha. Bahkan Vensha mendengar banyak yang mengira Natha sudah jadian dengan Clara.

Ia melanjutkan langkahnya. Pandangannya fokus pada Natha dan Clara yang sedang berjalan di koridor yang lumayan ramai. Vensha memutuskan mendekati mereka.

"Nat?" panggil Vensha. Natha melirik sekilas diikuti Clara yang memandangnya sinis.

"Bisa ngomong sebentar?" Vensha berharap Natha mau berbicara dengannya.

"Hm."

"Bisa ngga ngomongnya berdua?" Vensha sambil melirik Clara.

"Apaan sih lo! Ngomong ya tinggal ngomong," sahut Clara sinis.

"Bisa kan, Nat?" tanya Vensha lagi. "Kalo mau ngomong tinggal ngomong. Ngga usah ribet," jawab Natha ketus.

NATHADove le storie prendono vita. Scoprilo ora