51. BERAKHIR

4.3K 738 1.3K
                                    

Happy reading!
Dengerin mulmed yuk!
Part kali ini lumayan panjang nih, enjoyy!

***

Vensha berjalan diderasnya hujan. Setelah kejadian tadi saat Vensha menampar Clara. Ralat, lebih tepatnya Clara ingin menampar Vensha tapi Vensha menghalangi dan Natha salah paham.

Vensha menuju halte dengan baju yang basah kuyup karena diguyur hujan. Semua orang tidak ada yang membelanya. Saat kejadian tadi temannya tidak ada disana.

Tubuh Vensha bergetar kedinginan. Ia duduk di halte sambil menunggu kendaraan yang lewat. Sudah hampir setengah jam belum ada kendaraan yang lewat.

"Vensha!" panggilan keras lelaki itu sambil berlari kecil.

"Kamu gapapa?" tanya lelaki itu khawatir. Vensha menggeleng, "Gapapa kok, Kak," jawabnya pada Varo.

Lelaki itu mencopot jaket yang ia kenakan dan memasangkan dipundak Vensha. "Pakai ini biar ngga dingin."

Vensha menolak, "Ngga usah, Kak. Aku gapapa."

"V-ven, maafin aku tadi ngga bela kamu," ucapnya gugup.

Vensha menatap Varo. "Kenapa tadi Kak Varo ngga jujur didepan Natha?" tanyanya sedikit membentak.

"Kenapa, Kak?! Jelas-jelas tadi Clara duluan yang mau nampar aku. Kenapa Kakak bilang kalo aku?" Vensha menatap Varo lebih dalam.

"Kenapa, Kak?! Jawab!" Vensha semakin meninggikan suaranya.

"Aku lakuin itu biar kamu semakin jauh sama Natha. Kalo kamu deket terus sama Natha. Itu kamu nyiksa aku, Ven."

"Kalo aku jauh sama Natha itu aku tersiksa, Kak," balas Vensha cepat.

"Maka dari itu, Ven. Aku bohong sama Natha biar kamu ngga tersiksa terus bareng sama dia," ujar Varo.

"Dengan kakak ngga jujur sama Natha terus buat Natha makin marah sama aku. Itu sama aja kakak nyiksa aku."

"Aku ngga nyiksa kamu, Ven. Itu demi kebaikan kamu."

"Kebaikan aku?" tanya Vensha. "Kebaikan apa, Kak?"

"Aku cinta kamu, Ven." Vensha yang mendengar itu langsung merapatkan bibirnya.

"Aku sayang sama kamu, Ven. Bahkan rasa sayang aku ke kamu jauh lebih besar ketimbang Natha sayang sama kamu," ucap Varo.

"Maaf, Kak. Dihati aku cuma ada Natha dan ngga akan ada yang gantiin. Termasuk kak Varo."

"Ngga ada kesempatan buat aku gantiin posisi Natha, Ven?" tanya Varo berharap.

"Kasih aku kesempatan, Ven. Aku ngga bakal nyakitin kamu kaya Natha nyakitin kamu sekarang."

"Maaf, Kak. Aku pulang duluan." Vensha melangkah pergi saat taksi ada yang melintas.

"Ven! Vensha!" teriak Varo karena Vensha meninggalkannya.

***

"Heh! Lo apain temen gue tadi?!" tanya Alena yang penuh emosi masuk Warmang.

"Lo apain dia di kantin?" tanya Alena menggebu-gebu.

"Bukan urusan lo!" jawab Natha ketus.

"Ini urusan gue, sialan! Vensha temen gue!"

"Lo lebih bela Clara dari pada Vensha? Hah!"

"Lo percaya sama cabe itu daripada pacar lo sendiri?!"

"Al, kalem." Jojo mencoba menenangkan Alena yang emosi.

NATHAWhere stories live. Discover now