35. LEMOT

2.8K 601 1.1K
                                    

Bangsat!

Setan! Sialan!

Natha terus membabi buta samsak dirumah Laskar. Ia melampiaskan kemarahannya dengan samsak tersebut.

Sudah hampir tiga puluh menit Natha melakukan itu. Laskar yang paham jika temannya sedang emosi hanya bisa diam. Walaupun Laskar dari tadi memanggil nama Natha tapi Natha sama sekali tidak menyahut.

"Udah, buang-buang tenaga!" ucap Laskar masih tenang.

Natha tidak berhenti mengumpat. Laskar yang cukup lelah melihat temannya seperti itu. Ia langsung berdiri dan mencengkeram kuat pundak Natha hingga Natha membalikkan badannya.

"Gue bilang udah ya udah!"

"Cuma orang bodoh yang buang-buang waktu!"

"Pukul gue! Buat jadi pelampiasan lo!"

"Pukul gue sekarang! Kalo itu buat lo puas!"

Laskar tidak berhenti menantang temannya itu. Natha menghempaskan tangan Laskar kasar. Natha menjambak rambutnya kasar.

"Emang lo emosi bisa buat masalah lo selesai?!" bentak Laskar.

Natha membanting benda diruang ini. Ruang yang tadinya rapi seketika berantakan dan benda berhamburan dimana-mana.

"Duduk. Tenangin emosi lo. Yang bisa paham cuma diri lo sendiri!"

Dret dret dret

Natha merasakan ponselnya bergetar disaku jaket yang ia kenakan. Tertera nama Bunda disana. Bunda yang dimaksud adalah Bundanya Vensha.

"Assalamualaikum, Natha?" panggil Desi saat Natha sudah menghubungkan panggilannya. Natha mencoba menetralkan emosinya.

"Waalaikummussalam, Bun."

"Natha, kamu dimana?"

"Di rumah temen, Bun."

"Emm. Ada apa, Bun?" lanjut Natha bertanya.

"Besok sopir rumah lagi pulang kampung. Saka kan biasanya jemput Bianca. Kamu bisa ngga besok jemput Vensha?"

Natha diam tidak menjawab. Apa besok ia bertemu dengan Vensha saat seperti ini? Tapi ia juga tidak mungkin menolak permintaan Bunda.

"Natha? Kok diem? Bisa kan?"

"Eh... Bisa kok, Bun. Besok Natha kesana."

"Ya udah kalo gitu. Makasih banyak ya Natha. Bunda matiin, Assalamualaikum."

"Sama-sama, Bun. Waalaikummussalam."

"Sorry! Rumah lo berantakan gara-gara gue." Natha berucap setelah menyadari benda berserakan dimana-mana karena ulahnya.

"Hm. Santai aja," balas Laskar.

"Ntar barang yang rusak gue ganti," kata Natha.

"Ngga perlu kaya sama siapa aja." Natha melirik Laskar. "Biarin aja yang rusak ngga perlu ganti."

"Dah malem. Lo mau nginep apa pulang?" tanya Laskar.

"Lo ngusir gue?" tanya Natha. "Nanya," jawab Laskar. Natha berdiri dan mengenakan jaketnya. "Gue pulang."

"Ngga usah ngebut. Kalo terjadi apa-apa ngerepotin orang lain." Sedingin-dinginnya Laskar ia masih peduli dengan temannya.

***

Kini dua sejoli itu duduk dalam satu mobil tidak ada suara sedikit pun terselimuti kecanggungan yang sangat amat.

Harusnya hari ini Natha ataupun Vensha senang karena Natha sudah kembali kesekolah setelah menjalani hukumannya.

NATHAWhere stories live. Discover now