34. SELINGKUH

3.2K 617 1.1K
                                    

Happy reading!
Enjoy!❤️

***

Ini sudah hari ketiga setelah Natha tidak pernah menghubungi Vensha. Vensha tidak bersemangat disekolah maupun dirumah. Ia kehilangan semangatnya.

Natha sama sekali tidak menghubungi Vensha. Setiap Vensha mengunjungi rumahnya Natha selalu tidak ada. Bahkan Natha tidak membalas pesannya.

Ini hari terakhir Natha diskors besok Natha akan kembali kesekolah. Vensha berharap besok hubungannya dengan Natha akan kembali lebih baik.

"Ven, lo kenapa sih?" tanya Bianca yang ada disamping Vensha. Vensha menggeleng lesu.

"Masih masalah Natha?"

"Muka lo pucet banget belakangan ini. Lo ngga makan?" tanya Bianca khawatir dengan temannya itu.

"Gue udah makan kok tadi pagi," jawabnya bohong.

"Boong, pasti lo belum makan."

"Iya gue tau lo ada masalah sama Natha. Hubungan lo sama Natha lagi ngga baik-baik aja. Tapi emang harus lo nyiksa diri lo sendiri?" Bianca terus menasehati Vensha.

Vensha memeluk sahabatnya itu. Menangis didekapannya. "Gue ngga tau kenapa Natha jauhin gue, Bi."

"Salah gue apa? Salah gue dimana gue sama sekali ngga tau." Lanjutnya terisak-isak.

"Gue juga bingung, Ven. Tapi gue sebagai sahabat lo gue cuma ngingetin biar lo ngga nyiksa diri lo sendiri."

"Emang lo mau buat Ayah, bunda, Saka khawatir sama lo?" Vensha menggeleng.

"Kalo ngga mau lo harus makan sekarang. Gue sengaja bawa makan dari rumah buat lo," ucap Bianca melepaskan pelukannya.

"Nih makan. Sampe abis kalo ngga abis ntar ayam lo mati." Bianca menyodorkan makannya.

"Tapi gue ngga punya ayam." Vensha berusaha untuk tertawa.

"Udah ini makan. Keburu masuk."

"Lo nanti pulang sama siapa?" tanya Bianca.

"Kalo lo mending sama Saka aja. Nanti biar gue sama mereka," lanjut Bianca sambil menatap Alena dan Ganis.

"Lo sama Saka aja. Gue mau kerumah Natha," jawabnya.

"Nanti kalo orangnya ngga ada dirumah lagi gimana?" sahut Alena.

"Ya dicoba dulu, Al."

***

Cowok dengan kaos hitam lengan pendek itu keluar dari rumahnya. Mengeluarkan motor yang tadi terparkir di garasi. Dia mengenakan helm full facenya.

Mengendarai motor dengan kecepatan normal. Dia menghentikan motornya dipinggir jalan yang lumayan ramai.

Melihat nenek-nenek yang sudah tua dia mendekatinya. "Biar saya bantu nyebrang, Nek."

"Terimakasih, Nak," ucap Nenek itu.

"Nenek mau kemana?" tanya Natha saat sudah menyeberangkan nenek itu.

"Nenek mau pulang."

"Rumah nenek masih jauh? Biar saya antarkan."

"Ngga usah, Nak. Rumah nenek cuma deket."

"Alhamdulillah ada orang baik yang nolong nenek. Terimakasih," ucapnya.

NATHAWhere stories live. Discover now