47. LUKA

3.1K 640 1.2K
                                    

Happy reading!❤️
Jebolin komen di setiap paragraf!
Baca sambil dengerin mulmed dong<3
Sad banget lagunya xixi

***

"Sekarang kamu sudah berani melawan ucapan nenek, Natha!" Natha memasuki rumah disambut dengan bentakan.

"Sudah nenek bilang perempuan itu berpengaruh buruk buat kamu. Berapa kali nenek bilang."

"Siapa yang nenek maksud?" tanya Natha masih berdiri.

"Siapa lagi kalo bukan pacar kamu."

"Nenek sudah punya pendamping buat kamu yang baik. Kamu malah sibuk dengan pacar kamu ngga jelas itu."

"Tau dari mana nenek kalo pilihan nenek baik buat Natha?" tanya Natha yang sudah lelah.

"Oh, rupanya kamu sudah berani ya menjawab omongan nenek?!"

"Pasti ini pengaruh dari pacar kamu."

Natha memejamkan matanya sebentar. "Semua ngga ada hubungannya sama pacar Natha, Nek!"

"Kamu melawan nenek? Hah?!"

"Ada apa?" tanya Ayunda saat memasuki rumah dan melihat mertuanya memarahi anaknya.

"Liat didikan kamu, Ayunda. Anak kamu sudah berani melawanku bahkan membentak," balas nenek kepada menantunya.

"Natha, kamu ke kamar terus istirahat ya." Natha mengangguk dengan ucapan mamanya.

"Ma, ada apa?" tanya Ayunda lirih pada nenek.

(Ayunda mama Natha. Nenek mertua Ayunda. Bagas papa Natha suami Ayunda anak Nenek)

"Kamu kan tau. Mama sudah punya pilihan buat Natha."

"Tapi, Ma. Natha itu sudah punya pacar. Pacarnya baik sama aku sama Bagas juga. Natha punya pilihan sendiri," jelas Ayunda membela anaknya.

"Pilihanku lebih baik daripada pacar anak kamu. Kamu harusnya bujuk Natha agar mau."

"Tapi, Ma-" ucapan Ayunda dipotong Nenek. "Ya sudah kalo Natha tidak mau sama pilihanku itu artinya Natha bakal ke Jerman. Gampang kan."

***

"Ven? Lo sakit?" tanya Alena yang duduk bersebelahan dengan Vensha.

"Badan lo ngga panas sih. Tapi muka lo pucet banget," ujar Alena pada Vensha.

"Gue gapapa."

"Gapapa gimana? Ayo kita ke UKS lo harus istirahat kayaknya."

"Lo pasti belum makan kan? Pasti lo jarang makan. Makanya lo sampe pucet kaya gitu."

"Diem, Al. Gue tau lo khawatir sama gue. Makasih udah khawatirin gue. Tapi gue beneran gapapa oke."

"Ya udah gue beliin sarapan ke kantin bentar." Vensha belum menjawabnya Alena sudah berjalan keluar kelas.

"Eh, makin hari Natha makin deket ya sama Clara," ujar salah satu cewek yang sedang diluar kelas. Alena melanjutkan langkahnya.

"Iya sih tiap hari aja mereka bareng."

"Bener tuh. Bukannya pacar Natha itu Vensha wakil ketua OSIS itu ya?"

"Atau mereka udah putus?" Alena yang mendengar itu berhenti. "Ngga tau juga sih hubungan Natha sama Vensha gimana. Tapi kaya udah ngga pernah bareng aja kan sekarang."

NATHANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ