Bab 10

3.1K 405 57
                                    

Sebelum lanjut, tap VOTE dulu ya

*****


Sayang, kerjaannya udah beres?

Naura tersenyum membaca pesan yang dikirimkan Arga satu jam lalu. Ia sengaja berlama-lama membiarkan pesannya hanya ceklis dua tanpa harus terburu-buru berubah warna menjadi biru. Sebenarnya ia begitu kesulitan mengontrol dirinya sendiri. Satu sisi ia ingin sekali memberikan Arga pelajaran, namun hatinya berkata lain. Ya, Naura menyukainya. Naura menyukai Arga, pria beristri yang kini menjadikannya kekasih.

Bodoh!

Ya sebut saja mereka berdua bodoh! Terjebak dalam permainan masing-masing yang entah siapa yang akan kalah nantinya. Cih! Jika menyangkut masalah cinta, otak dan hati terkadang bermusuhan.

Naura meraih ponselnya, ia segera membalas pesan dari Arga secara singkat. Rasa penasaran Naura akan perasaan Arga untuknya masih menumpuk. Ia masih bertanya-tanya bagaimana bisa Arga melepaskan dua wanita yang lebih dulu menemani hari-harinya untuk bersenang-senang demi dirinya? Apa Arga tengah membual?

udah, satu jam lagi aku pulang

Tak perlu menunggu lama, alih-alih membalas pesan Naura, Arga langsung menelponnya.

"Aku jemput ya?"

"Aku bawa mobil sendiri," jawab Naura langsung pada poin-nya.

"Simpan mobilnya di cafe, besok aku yang anter kamu ke cafe ya?"

"Hah? Yakin? Emang nggak ada kerjaan yang harus diselesaikan di kantor?"

Terdengar suara kekehan Arga dari sambungan telpon, "Banyak sih, tapikan aku punya staff lain yang kerjain," jawabnya.

"Iya deh Pak Bos. Aku tunggu ya di café." Naura akhirnya menyerah akan godaan dari Arga ini. Dia bukan menyerah! Tapi dia pasrah dan dia menyukai kepasrahan ini.

"Siap Bu Bos, kamu nggak perlu dandan cantik-cantik ya," tambah Arga, kemudian ia terkekeh dengan deep voice-nya. "Nanti aku jatuh cinta kan repot."

Bukannya bagus ya? tujuan Naura kan memang membuat Arga jatuh cinta.

"Geli banget gila!!" sahut Naura, "Aku tutup ya telpon-nya. Bye." Naura mengakhiri sambungan telponnya dengan Arga, pergolakan hatinya semakin kuat saat ini. Ia bahagia Arga menjadikannya kekasih, namun apa statusnya dengan Arga kini adalah sesuatu yang penting?

"Naw!"

"Naw"

"Naura!!" pekik Dita kesal lantaran berkali-kali dipanggil Naura sama sekali tidak merespon.

"Hemm," jawab Naura sekenanya. Ia menyimpan ponselnya dan menatap Dita.

"Iya gue denger, kenapa Dit?"

Dita menggeserkan kursinya mendekati meja Naura, "Gue perhatiin kok ada yang beda ya sama hubungan lo sama Arga," tanya Dita yang ternyata begitu perhatian pada Naura. "Lo baik-baik aja kan Naw?"

Naura tersenyum menatap Dita lekat, "Gue baik-baik aja Dita sayang ... lo nggak liat muka gue cerah ceria berseri-seri gini?" jawab Naura dengan dalih yang mulus.

Dita mengangguk, ia kembali menggeserkan kursi pada mejanya. "Pokoknya gue nggak mau ya lo nyakitin diri lo sendiri! Semoga Arga gak sebajingan Radhi ya," ucap Dita sambil memalingkan pandangannya kelayar komputer.

Deg!

Jantung Naura serasa dihantam pukulan keras mendengar ucapan Dita barusan. Arga bahkan lebih bajingan dari Radhi! Radhi meninggalkan Naura karena mau menikahi perempuan lain, tapi Arga? Dia mendekati Naura dengan status masih menjadi suami orang lain dan Naura menyetujuinya? BODOH! Tidak ada orang yang lebih bodoh dari Naura di dunia ini!

3 SOMETHING ABOUT LOVENơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ